MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wakil Ketua DPRD kotaMakassar, Andi Suhada Sappaile, secara tegas menyatakan sikap siap mengawal program Kreatif Center (Kece) dan bantuan modal untuk start-up dari pasangan calon Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN).
Menurut ketua DPC PDOP kota Makassar tersebut, program itu jelas menunjukkan keberpihakan pasangan doktor dan dokter itu pada kaum milenial. Terlebih lagi, sederet program tersebut memang sesuai kondisi kekinian dan dapat membantu akselerasi perekonomian daerah.
“Sudah saatnya kita memberikan kepercayaan kepada kaum muda, kelompok milenial, untuk ambil bagian membangun Makassar. Nah, Dilan hadir dengan program yang pro-milenial, seperti program Kece dan bantuan modal untuk start-up,” ujar Suhada.
BACA:Â Pilwalkot Makassar, PDIP Sulsel Ungkap Survei Dilan di Posisi Kedua
Lebih jauh wakil ketua DPRD kota Makassar mengatakan, kelompok milenial memiliki potensi besar dan menjanjikan untuk mendorong kemajuan daerah. Tetapi butuh sosok pemimpin yang mampu merangkul dan mendorong potensi tersebut.
“Dilan hadir sebagai representasi milenial. Bukan cuma figur seperti dokter Fadli yang memang masih muda, tapi programnya juga memang berpihak ke milenial. Ya bisa dibilang paslon ini yang paling peduli milenial,” jelasnya.
Sebelumnya, Deng Ical mengatakan pihaknya sudah menyusun beberapa program bidang ekonomi yang menyasar kaum milenial. Dilan berkomitmen ingin memberdayakan generasi muda lantaran potensi dan peluang yang ada memang sangat menjanjikan. Ia yakin di tangan milenial, Makassar akan lebih maju dan berkembang.
“Kaum milenial kini sangat dominan dan punya potensi menjanjikan, makanya tidak boleh diabaikan, mesti diberi kesempatan. Saya punya keyakinan besar bahwa kaum milenial bila diarahkan dengan baik akan mampu membawa Makassar jauh lebih baik dari saat ini. Mereka bisa menjadi motor penggerak ekonomi Makassar,” bebernya.
Kader tulen Muhammadiyah itu melanjutkan, beberapa program ekonomi Dilan untuk milenial adalah Rumah Kreatif atau Kreatif Center (Kece).
Lewat program ini, Dilan mendorong kebijakan co-working sebagai wadah kreasi pemuda pada semua kecamatan/kelurahan dalam bentuk pusat kreativitas dan kolaborasi.
“Kita juga agendakan coaching clinic berupa program pelatihan, inkubasi dan pendampingan untuk jadi pengusaha pemula,” jelas Deng Ical.
Tidak berhenti sampai di situ, DILAN juga menyiapkan bantuan modal untuk start-up atau perusahaan rintisan.
Pasangan doktor dan dokter ini berkomitmen mendorong anak muda Makassar turut mengembangkan start-up mengingat besarnya potensi bisnis tersebut. Banyak start-up lokal yang kini menjadi perusahaan besar, seperti Gojek dan Bukalapak.
“Kita mau ada start-up dari Makassar yang berkembang dan menjadi besar. Bila itu terealisasi, percaya dan yakin ekonomi Makassar akan terdongkrak. Makanya, kita siapkan bantuan modal hingga Rp100 juta per start-up,” tutupnya.