Banyak Cicipi Makanan, Pengaruhi Kesehatan Pak Bondan ?

Bondan Winarno.(Int)

SULSELEKSPRES.COM – Bondan Winarno, tokoh kuliner terkemuka Indonesia yang dianggap mampu mengangkat kuliner tanah air meninggal dunia pada usia 67 tahun, tepatnya pada Rabu, 29 November 2017.

Cukup banyak orang yang menduga jika pola makan Pak Bondan yang kerap mencicipi berbagai macam makanan ikut mempengaruhi kondisi kesehatannya.

Namun, apakah hal tersebut benar mencicipi banyak makanan dapat mempengaruhi kesehatan?

Kehadiran Pak Bondan dikenal sebagai presenter acara kuliner di salah satu stasiun televisi swasta, tentu telah mencicipi banyak sekali makanan dari seantero negeri. Pengetahuannya akan makanan-makanan yang enak dari Indonesia sangatlah luar biasa.

Namun, dalam kesehariannya, Pak Bondan ternyata dikenal menjalani pola makan yang sehat. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada tahun 2015, sejak usia 55 Pak Bondan ternyata telah menjaga apa saja makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Dilansir doktersehata, pada pagi hari, Pak Bondan akan memilih untuk mengkonsumsi buah-buahan seperti pepaya. Barulah di siang hari Pak Bondan mulai makan berat dengan sumber karbohidrat berupa roti gandum, nasi merah, singkong, atau roti pita.

Beberapa jenis makanan yang sangat disukai oleh Pak Bondan adalah perpaduan dengan trancam dan singkong rebus atau salad dan roti pita. Untuk sore hari, Pak Bondan akan mengkonsumsi camilan sehat layaknya oatmeal atau havermut dan kemudian menjelang petang pak Bondan mengkonsumsi kacang-kacangan layaknya kacang almond.

Khusus untuk makan malam, Pak Bondan sengaja makan pada pukul 18.30 demi menjaga fungsi pencernaannya. Sejak pukul 19.00, Ia sudah menurunkan asupan cairan dan hanya minum seteguk air putih karena mengaku kandung kemihnya sudah lemah. Takutnya, jika banyak minum Ia justru akan kerap terbangun dari tidur karena ingin buang air kecil.

Meskipun menerapkan pola makan yang sehat, Pak Bondan juga mengaku sesekali masih menikmati makanan enak layaknya makanan Padang.

Pakar kesehatan jantung dr. Isman Firdaus, SpJP, MD menyebutkan bahwa pola makan yang tidak sehat, khususnya kerap mengkonsumsi makanan berlemak, asin, atau tinggi kolesterol memang bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung, apalagi jika dilakukan dengan jangka panjang.

“Tapi, jika hanya dicicipin sedikit saja dan setelahnya kembali menerapkan pola makan yang sehat, seharusnya resiko terkena masalah kesehatan ini tidak meningkat dengan drastis”