SULSELEKSPRES.COM – Pelaporan PA 212 terhadap Andre Taulany atas dugaan penghinaan Nabi Muhammad Saw, menimbulkan perselisihan pemahaman antar Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan PA 212.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menyebut ucapan Andre Taulany dalam sebuah video yang viral karena dianggap menghina Nabi Muhammad SAW itu sudah ada sejak tahun 2017. Video itu menurut dia sengaja disebar oleh pihak tertentu.
“Kalau saya melihat di uraiannya si Andre, Andre kan benar-benar… karena tidak sengaja dan itu kejadian sudah tahun 2017. Artinya apa? Artinya orang tidak begitu banyak tahu dan orang tidak merasa dilecehkan. Tapi mungkin karena ada orang yang buka-buka sehingga keteledoran itu memicu kemarahan masyarakat dan merasa dilecehkan nabinya,” beber Cholil kepada wartawan, seperti dilansir Detik.com, Minggu (5/5/2019).
BACA: Tim Hukum PA 212 Tanggapi Permintaan Maaf Andre Taulany
Lalu bagaimana menurut PA 212? Tim Hukum PA 212, Dedi Suhardadi, tak ingin menyeterui persoalan kapan kah video itu muncul. Yang jelas, bila ia melihatnya pada 2017, pelaporan macam ini juga bakal ia lakukan.
“Saya terus terang nggak melihat itu semua, terkait video ini baru beredarkah atau gimana. Yang jelas saya baru tahu kemarin. Kalau saya melihat itu 2 tahun lalu, saya juga melaporkan,” ujar Tim Hukum PA 212, Dedi Suhardadi kepada wartawan, dikutip dari Detik.com, Senin (6/5/2019).
Meski berbeda pandangan, Dedi bisa tetap menghormati sikap MUI yang memaafkan dan mengatakan hal itu, namun dia mengaku tetap terusik dengan sikap Andre yang membuat candaan Nabi Muhammad SAW. Dia juga mengatakan tidak terlalu detail mencari tahu video itu sejak kapan.
BACA: MUI: Andre Taulany Tak Berniat Hina Rasulullah SAW
“Saya menghormati MUI, tetapi jangan mengambil opini bahwa itu 2 tahun lalu. Yang jelas Wallahi saya baru dengar sehari sebelum saya laporkan,” katanya.
Menurut dia, candaan yang dilontarkan Andre dalam sebuah acara stasiun televisi nasional itu sangat tidak pantas dan keterlaluan.
Karena itu, ia berharap dengan adanya pelaporan ini dapat menimbulkan efek jera bagi Andre atau siapapun pihak yang menghina agama.
“Iya (efek jera), untuk semua. Di medsos seringkali Allah dan Rasulullah dilecehkan. Saya minta kalau ada yang mendapat informasi penghinaan agama, tolong kasih saya dan akan saya laporkan semua. Nggak Islam saja. Saya nggak suka cara-cara begini, terus terang saya menangis. Menurut saya Rasulullah tidak boleh dijadikan bercandaan, saya sayangkan ada bahan lain untuk bercandaan kok,” katanya.
Penulis: Agus Mawan