Sulselekspres.com – Rutin berolahraga sangat dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Tapi bagaimana jika Anda terlalu semangat melakukannya, berlebihan hingga overdosis?
Dalam berbagai penelitian, olahraga rutin terbukti dapat mengurangi resiko penyakit jantung –terutama jantung koroner– secara signifikan. Namun baru-baru ini, sebuah penelitian di Amerika pada Juli 2017 mengguncang anggapan ini.
Seperti yang ditulis oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti di halaman Klik Dokter menjelaskan bahwa, penelitian yang dilakukan oleh Jeffrey Lin dkk ini mengambil fokus pada olahraga intensitas sangat tinggi dan efeknya pada perkembangan penyakit jantung koroner. Hasilnya, didapat data bahwa subyek penelitian yang memiliki minimal satu atau lebih faktor resiko jantung koroner, berkembang resikonya dengan meningkatnya plak di pembuluh darah.
Olahraga berintensitas tinggi itu sendiri merupakan tipe olahraga yang menyebabkan nafas pendek dan tersengal, serta badan bersimbah keringat. Bila dilakukan selama beberapa jam setiaphari –mirip dengan porsi latihan seorang atlet, maka olahraga tipe ini bisa berbahaya.
Olahraga yang termasuk tipe ini di antaranya adalah hiking, high-impact aerobic, lari jarak jauh, atau sepeda laju seperti balap sepeda.
Mekanisme memburuknya resiko penyakit jantung koroner dengan dilakukannya olahraga yang terlalu berat dalam waktu lama masih belum diketahui secara pasti. Namun, proses radang merupakan salah satu penyebab yang dicurigai.
Dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi yang dilakukan terus menerus tidak memiliki makna dalam perbaikan kondisi jantung, dan dalam beberapa kasus justru dapat memperburuk kondisinya.
Dalam studi lain di tahun yang sama oleh Costa dkk., diteliti hubungan antara olahraga intensitas tinggi dengan gangguan saluran pencernaan. Dalam studi ini ditemukan bahwa seiring dengan meningkatnya intensitas dan durasi olahraga, meningkat pula resiko kerusakan fungsi saluran pencernaan.
Studi ini menemukan bahwa dalam kondisi olahraga dengan intensitas tinggi, sel-sel penyusun dinding saluran pencernaan mulai rusak dan mudah ‘bocor’. Ini membuat zat racun yang biasanya dapat disaring, akan masuk ke aliran darah.
Selain itu, juga ditemukan bahwa olahraga intensitas ringan–sedang dapat bermanfaat bagi subyek yang sudah memiliki gangguan pencernaan. Namun tidak demikian halnya dengan olahraga intensitas tinggi.
Ya, olahraga juga bisa berdampak buruk jika dilakukan secara berlebihan. Overdosis olahraga dapat terjadi jika tubuh Anda tidak siap untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Jika Anda memiliki risiko atau riwayat gangguan kesehatan sebelumnya, berkonsultasilah pada dokter untuk memilih jenis olahraga yang cocok.