24 C
Makassar
Friday, November 22, 2024
HomeRagamBom Ikan di Selayar Kembali Makan Korban

Bom Ikan di Selayar Kembali Makan Korban

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kasus illegal fishing di Kawasan Konservasi Taka Bonerate, Kabupaten Selayar seakan tak ada habisnya. Terbaru, dua orang nelayan dilaporkan menderita luka usai terkena bom ikan saat melaut.

Peristiwa ini terjadi di perairan Taka Silebu Taman Nasional Takaboner Kecamatan Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar pukul 10.00 Wita, Minggu (7/1/2024).

“Sekitar pukul 10.00 Wita terjadi insiden 2 orang nelayan yang terkena bom ikan saat melakukan penangkapan ikan dengan bahan peledak (bom ikan) di perairan Taka Silebu Taman Nasional Takaboner Kecamatan Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar,” ujar warga Selayar yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Minggu (7/1/2024).

Dia menyebut keduanya tiba di Pulau Rajuni Kecil sekitar pukul 14.30 Wita dan sempat menerima perawatan seadanya.

“Sekitar pukul 14.30 Wita nelayan yang terkena bom ikan berhasil merapat di pulau Rajuni Ki’Di (kecil) untuk kemudian dilakukan perawatan,” ujar warga tersebut.

Diketahui, nelayan yang terkena bom ikan adalah Sakar alias Sakka dan Ho’la. Keduanya merupakan masyarakat Dusun Bajo (utara) Desa Rajuni Kecamatan Takabonerate. Warga Pulau Rajuni ini menyebut bahwa Sakar mengalami lengan putus dan Ho’la mengalami cedera kepala dan jari putus.

“Nelayan atas nama Ho’la sempat diberi penanganan di puskesmas setempat, sedangkan nelayan atas nama Sakar hanya di ambilkan obat di puskesmas lalu kemudian kabur menuju Kabaena Sulawesi Tenggara,” ujar warga.

Sebelumnya, sebuah tragedi yang menyayat hati terjadi di perairan Taka Gantarang, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar pada Rabu, 6 September 2023 lalu. Seorang nelayan bernama Panji (23), warga Desa Tarupa, Panji, tewas dalam sebuah peristiwa tragis saat berada di laut.

Pada pagi hari sekitar pukul 09.15, Panji dan saudara kandungnya, Dandi (17), berangkat melaut dari Desa Tarupa menggunakan kapal balapan/jolor (kapal induk) dan sampan kecil. Setibanya di perairan Taka Gantarang, Panji menggunakan sampan kecil tersebut untuk melakukan pelemparan bom ikan.

Bom ikan yang diperkirakan menggunakan jerigen berukuran lima liter berhasil dilempar oleh Panji. Namun, sebelum ia bisa menjauh, bom tersebut meledak dengan hebat, menghancurkan tubuhnya secara tragis. Peristiwa ini disaksikan oleh nelayan lain yang juga berada di sekitar lokasi kejadian.

Dandi yang berada di dekatnya, segera berusaha mencari dan memeriksa kakaknya yang terkena ledakan bom. Informasi awal, dia tidak dapat menemukan bagian tubuh atau kondisi saudaranya. Dalam kepanikan, Dandi memutuskan untuk kembali ke Desa Tarupa untuk meminta bantuan dalam mencari bagian tubuh Panji.

Belakangan, versi lain menyebut jika jasad Panji ditemukan dan dikebumikan di Pulau Tarupa oleh warga, tanpa melibatkan aparat setempat dalam proses pemakaman. Kejadian ini menjadi sebuah tragedi yang sangat memilukan bagi komunitas nelayan di daerah tersebut.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img