BONE, SULSELEKSPRES.COM – Bupati Bone HA.Fahsar Mahdin Padjalangi mengucapkan rasa syukurnya atas ditempatkannya Bone sebagai tuan rumah dies natalis Unhas dan juga dirangkaikan pencanangan pencegahan anak kerdil (stunting) Provinsi Sulawesi-Selatan yang dipusatkan Di Bone. Selasa (03/09/2019).
“Di samping cuaca cerah terik matahari, warnanya juga cerah hari ini didominasi warna merah (jaket Unhas), saya atas nama pribadi dan masyarakat sangat berbangga karena Bone diberikan amanah sebagai tempat diesnatalis Unhas dan pencanangan stunting,” kata Ketua IKA Fisip Unhas.
Bupati Bone dua periode ini mengungkapkan, Gubernur Sulsel tidak salah pilih, Bone ditempatkan lokasi pencanangan pencegahan stunting lantaran Bone memang kabupaten yang tinggi angka stuntingnya.
“Berdasarkan data statistik pada tahun 2018 lalu, Bone memiliki 40, 36 persen angka stuntingnya sampai saya bingung, kalau begini tidak ditangani dengan baik, saya takutnya Bone ini nanti menjadi pusatnya orang kerdil,” ungkap Ketua Kwarcab Pramuka Bone.
BACA:Â Deklarasi Percepatan Pencegahan Stunting Sulsel Dipusatkan Di Bone
Diketahui, stunting  merupakan kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan seusianya.
Penyebab utamanya adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir hingga berusia 2 tahun
Dalam deklarasi tersebut selain dihadiri Rektor Unhas juga dihadiri Kepala Daerah yakni Bupati Wajo Dr.H.Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si, Bupati Pinrang H.Andi Irwan, S.Sos, Bupati Takalar Syamsari Kitta, S.Pt.M.M, Wakil Bupati Sinjai Hj.A.Kartini Ottong, S.P.,M.S.P. dan Assisten l Muh.Sabri mewakili Pj. Walikota Makassar.
Usai penandatanganan komitmen tersebut Gubernur bersama rombongan didampingi Bupati Bone, mengunjungi Rumah Sakit Tenriawaru Watampone.
Sebelumnya, Kedatangan mantan Bupati Bantaeng dua periode ini dalam rangka pernyataan bersama terkait komitmen pelaksanaan percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) di Sulawesi Selatan.
Adapun isi komitmen bersama itu antara lain, melaksanakan pertemuan daerah percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) bersama dengan seluruh Organisai Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa dan pihak terkait lainnya.
Kemudian melakukan aksi konvergensi/integrasi program dan kegiatan yang terkait dengan percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) di daerah.
Dalam Pernyataan Bersama Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Stunting tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, Pemerintah Pusat saat ini terus berupaya mencapai target penurunan angka stunting dalam RPJMN 2015-2019 sebesar 28% pada akhir tahun 2019.
“Upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong peran dan keterlibatan Pemerintah Daerah, khususnya melalui program-program inisiatif daerah. Bupati/Wali Kota se-Indonesia telah bersepakat untuk melaksanakan dan mempercepat pencegahan anak kerdil (stunting) di wilayahnya masing-masing”ungkapnya.
Lanjut, Prof.Dr.Ir.H.Nurdin Abdullah menjelaskan dalam melakukan pengumpulan dan publikasi data anak kerdil (stunting) serta program-program percepatan yang sudah dilakukan secara berkala.
“Seharusnya menggunakan data sebagai dasar untuk melakukan perbaikan program, kemudian menyusun kebijakan dan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi untuk percepatan pencegahan anak kerdil (stunting). Dan meningkatkan peran desa dalam melakukan konvergensi percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) di desa,” jelasnya.