SULSELEKSPRES.COM – Covid 19 varian Delta merupakan salahsatu varian yang diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Virus B1617.2 Delta tergolong Variant of Concern (VoC) bersama tiga varian lainnya yakni B117 Alfa, B1351 Beta, B1617.2 Delta, dan P1 Gamma. Diantara tiga virus ini, varian Delta paling banyak menyebar di tanah air.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes Kemenkes) melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ mencatat sudah ada 4.021 orang terinfeksi varian Delta.
Ibukota Jakarta menjadi daerah dimana virus ini paling banyak menyebar yakni, DKI Jakarta: 1.188 kasus. Adapun Sulawesi Selatan dengan 25 kasus yang sudah ditemukan.
Sementara varian lain juga sudah ditemukan namun penyebarannya tidak sebanyak varian Delta. Yakni varian Alfa dengan 68 kasus, varian Beta 22 kasus, dan varian P1 Gamma yang sejauh ini belum ditemukan.
Penyebaran varian virus mematikan ini meningkat dalam beberapa minggu terakhir.
Dilansir dari CNNIndonesia, temuan ribuan kasus infeksi virus corona varian ini didapati berdasarkan metode WGS terhadap total 7.853 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan bertambah sebanyak 880 spesimen yang diperiksa dari 2 Oktober lalu yang berjumlah 6.973 spesimen.
Berikut sebaran covid-19 varian Delta di Indonesia:
Sulawesi Selatan: 25 kasus
Sumatera Utara: 135 kasus
Sumatera Barat: 75 kasus
Sumatera Selatan: 58 kasus
Aceh: 54 kasus
Bengkulu: 22 kasus
Riau: 30 kasus
Lampung: 6 kasus
Jambi: 123 kasus
Kepulauan Riau: 29 kasus
Kepulauan Bangka Belitung: 43 kasus
Banten: 28 kasus
Jawa Barat: 592 kasus
DKI Jakarta: 1.188 kasus
DIY: 67 kasus
Jawa Timur: 50 kasus
Jawa Tengah: 239 kasus
Bali: 52 kasus
Nusa Tenggara Barat: 65 kasus
Nusa Tenggara Timur: 102 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 393 kasus
Kalimantan Utara: 60 kasus
Kalimantan Barat: 56 kasus
Kalimantan Selatan: 111 kasus
Sulawesi Barat: 37 kasus
Sulawesi Utara: 100 kasus
Sulawesi Tengah: 65 kasus
Sulawesi Tenggara: 20 kasus
Gorontalo: 29 kasus
Maluku: 43 kasus
Maluku Utara: 44 kasus
Papua: 53 kasus
Papua Barat: 24 kasus
(yusdin)