32 C
Makassar
Thursday, April 25, 2024
HomeDaerahPemkab Gowa Gandeng USAID Fokus Tangani Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Pemkab Gowa Gandeng USAID Fokus Tangani Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

PenulisM. Syawal
- Advertisement -

GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten Gowa bekerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) Indonesia Private Sector.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa Kamsina mengatakam, program kerjasama yang akan dilakukan ini tentunya akan sangat membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Olehnya, dirinya sangat menyambut baik kerjasama tersebut yang dilakukan pada Pembahasan Draft Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama tersebut.

“Program ini sangat bagus, apalagi Ini program tidak menyusahkan kita karena program ini dibiayai USAID sendiri,” katanya di Ruang Rapat Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Gowa, Kamis (21/10/2021).

Kamsina pun berharap draft kesepakatan bersama dan kerjasama ini bisa segera diselesaikan.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya program ini betul-betul bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gowa bisa ditekan dan kita berharap program ini juga mengatasi masalah stunting,” harapnya.

Sementara, District Coordinator – MPHD South Sulawesi Amiruddin mengatakan, program ini untuk mendukung pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Gowa dalam meningkatkan keterlibatan dan efektivitas fasilitas kesehatan swasta yang secara berkelanjutan. Tujuannya untuk menyediakan layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang berkualitas dan berkontribusi menurut AKI dan AKB.

“Goals kita adalah meningkatkan akses dan mutu layanan ibu dan BBL di fasyankes. Kebijakan dan peraturan yang lebih baik, yang memungkinkan keterlibatan sektor swasta serta meningkatkan koordinasi dan integrasi sistem kesehatan swasta dan pemerintah di kabupaten sasaran dalam hal ini Kabupaten Gowa,” ungkapnya.

Amiruddin menyebutkan, beberapa intervensi yang akan dilakukan dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, seperti workshop tentang mutu, keselamatan pasien & INM, workshop Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), Pendampingan Tata Kelola Klinik untuk RS swasta, Penguatan Komite MUTU RS, Pendampingan Tata Kelola Klinik untuk, Klinik swasta/TPMB, Penguatan Bidan DELIMA serta Adopsi E-kohort/MPDN.

Sementara itu, di Indonesia kata Amiruddin, lokasi program ini berada di lima provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

“Kriteria Pemilihan Kab/Kota yaitu merupakan daerah Lokus AKI/AKB Kementerian Kesehatan, jumlah Penduduk yang besar, jumlah RS Swasta dan Faskes Swasta lainnya dan ada RS jaringan,” terangnya.

spot_img

Headline

Populer

spot_img