31 C
Makassar
Monday, October 28, 2024
HomePolitikDanny Pomanto Apresiasi Militansi Relawan Projo

Danny Pomanto Apresiasi Militansi Relawan Projo

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto ceritakan perjalanan politiknya di hadapan pengurus Relawan Pro Jokowi (Projo) se-Sulawesi Selatan (Sulsel).

Danny menceritakan awal pertarungannya di Pilwalkot Makassar 2013, memenangkan kotak kosong hingga kembali terpilih di Pilwalkot 2020.

Hal itu disampaikan saat Danny menjadi keynote speaker di acara rapat kerja daerah (Rakerda) DPD Projo Sulsel yang dihadiri Ketua Desk Pilkada DPP Projo Roy Septa Abimanyu, di Hotel Four Points by Sheraton, Sabtu (6/7/2024).

Danny awalnya memuji Projo yang sudah menjadi navigator politik di Indonesia.

“Projo memang bukan sebuah partai tetapi dalam sejarah membuktikan projo menjadi katalis dari sebuah proses politik yang rumit. Projo juga menjadi lampu sein, kira-kira menjadi navigasi dari sebuah proses politik,” ujar Danny disambut tepuk tangan.

Dia menilai tagline Projo setia di garis Rakyat sangat luar biasa dan berhasil mempersatukan relawan dengan simbol Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peran Projo di Pilkada Serentak 2024 dinilai sangat strategis bagi para bakal calon kepala daerah.

“Di pilkada ini tidak kalah pentingnya dengan Pilpres karena pemimpin lokal menjadi bagian yang mewarnai pergerakan dinamika republik ini. Sehingga dukungan dan pikiran Projo setia di garis rakyat itu harus disosialisasikan kepada semua calon pemimpin daerah yang insyaallah akan bertarung 27 November yang akan datang,” jelas Danny.

Danny lantas menceritakan perjalanan politiknya hingga 2 periode menjadi Wali kota Makassar. Dia mengaku perjalanan politiknya agak khas karena sudah memenangkan pertarungan wali kota sebanyak 3 kali.

“Saya sudah dua periode walau pun perjalanan politik saya agak khas. Biasanya orang-orang 2 periode itu 2 kali menang. Tapi dalam sejarah dunia barangkali saya 2 periode tiga kali menang karena ada kemenangan kotak kosong di tengahnya,” jelasnya.

“Peristiwa yang membuktikan kalau kita berada di garis rakyat insyaallah kemenangan politik akan kita raih. Karena kita berkomitmen dengan rakyat,” tambahnya.

Pertarungan pertamanya yakni pada Pilwalkot Makassar 2013 dengan total 10 pasangan calon. Sebagai pendatang baru, Danny kala itu mendapat nomor urut 8.

“Saya cabut nomor waktu itu saya berharap mudah-mudahan antara 1,2,3 sampai 5 lah biar kalau orang naik motor kalau 1 sampai 5 bisa angkat tangan hidup nomor 1,2,3,4, 5. Begitu saya cabut nomor dapat angka 8, bisa jatuh itu orang dari motor, tapi rupanya itu lucky number saya. Dan alhamdulilah kita menang dalam satu putaran,” ujarnya.

Danny kembali bertarung untuk periode keduanya di Pilwalkot Makassar 2018. Di tengah tahapan, Danny yang maju bersama Indira Mulyasari Paramastuti dianulir sebagai pasangan calon.

“Ongkosnya sama karena kita dianulir di tengah jalan. Begitu dianulir kita berjuang kotak kosong, ongkosnya juga sama dengan Pilkada,” katanya.

Usai kotak kosong menang mengalahkan pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi, Makassar dijabat oleh penjabat (Pj) wali kota selama 2 tahun. Danny kemudian meju kembali sebagai calon wali kota berpasangan dengan Fatmawati Rusdi pada Pilwalkot 2020.

“Setelah istirahat 2 tahun dan kita kembali running, alhamdulilah kita menang lagi. Apa intinya, kita setia di garis rakyat,” jelas Danny.

Pada kesempatan itu Danny juga menceritakan perjalanan hidupnya dalam berkarier. Dia mengaku menjadi akademisi sebagai dosen arsitek di Unhas selama 21 tahun.

“Saya bilang, saya ini hidup pada 4 alam. Saya akademisi 21 tahun, dosen arsitektur di Unhas, saya profesional, sertifikasi saya sama dengan Ridwan Kamil. Saya pernah jadi anak lorong 40 tahun dan kemudian masuk ke politik,” katanya.

“Ternyata alam politik alam yang paling aneh. lebih mirip alam jin, kita harus hati-hati, sensor harus main, dan semua perangkat navigasi politik itu sudah ada di Projo,” tambah Danny.

Dia juga memastikan akan maju di Pilgub Sulsel setelah 2 periode menjabat wali kota. Baginya, tidak ada jalan mundur di politik.

“Politik juga seperti lokomotif kereta api, apa lokomotif kereta api dengan gerbong-gerbongnya, tidak ada jalan mundurnya. Kita terus melaju bersama gerbong setia, ya karena tidak boleh tiga periode jadi apa boleh buat, kita cari ruang yang lebih besar insyaallah,” pungkasnya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img