Home Politik Danny Pomanto Diminati Politisi?

Danny Pomanto Diminati Politisi?

0
Danny Pomanto Diminati Politisi?
Pengamat politik dari Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Arief Wicaksono

MAKASSAR – Petahana Wali Kota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto diminati sejumlah kandidat kader partai politik yang menawarkan diri untuk menjadi pendamping sebagai calon wakil di Pilwalkot 2018.

Tercatat ada enam figur kader parpol yang duduk di DPRD Makassar yakni, Wakil Ketua DPRD, Ady Rasyid Ali, Ketua Fraksi PAN, Hamzah Hamid, Ketua Fraksi Gerindra, Amar Bisthanul, Ketua Fraksi PKS, Mudzakkir Ali Djamil, Wakil Ketua Komisi A, Abd Wahab Tahir, dan Wakil Ketua Komisi B, Muh.Iqbal Djalil.

Hanya saja, dari keenam tersebut hingga saat ini belum mendapat respon dari Petahana Danny Pomanto. Pasalnya, tersiar kabar bahwa Danny Pomanto lebih menginginkan birokrat ketimbang politisi.

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Universitas Bosowa (Unibos), Arief Wicaksono mengungkapkan, posisi tawar calon pendamping Danny Pomanto lebih memungkinkan jika berpasangan dengan birokrat.

Alasannya kata dia, birokrat lebih mudah memahami dan menerjemahkan inovasi dan program yang diterjemahkan oleh mantan arsitek nasional itu.

“Kalau saya melihat posisi tawar untuk calon 02 pak Danny lebih memungkinkan dari kalangan birokrat ketimbang kader partai sebab akan lebih mudah menerjemahkan apa yang sudah di programkan pak Danny di pemerintahannya,” kata, Arief Wicaksono, Minggu(3/9).

Kendati demikian lanjutnya, tidak mudah bagi Danny Pomanto menemukan birokrat sebab sejauh ini ini birokrat di Makassar belum ada yang sebanding dengannya.

“Pokok persoalannya sampai saat ini belum ada birokrasi yang bisa imbangi Pak Danny. Pak Danny harus lebih jeli memilih,” ujarnya.

Lalu bagaimana dengan kader Parpol. Dekan Fisipol Unibos ini menilai, Danny Pomanto bakal kesulitan memilih kader yang tepat sebab dapat dipastikan parpol akan menawarkan kadernya sehingga jika Danny Pomanto memilih salah satunya memungkinkan akan tersandera dengan parpol lainnya yang ikut mengusung.

“Pak Danny itu tak punya parpol sehingga butuh dukungan untuk diusung sehingga agak riskan jika kemudian pak Danny memilih salah satu kader parpol mendampinginya di Pilwalkot,” tandasnya.