MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengaku tak kuatir dengan maraknya Deklarasi 2019 Ganti Presiden. Khususnya di Kota Makassar yang baru saja digelar Minggu siang 12 Agustus kemarin.
Menurutnya, gerakan 2019 Ganti Presiden mendapat penolakan dimana-mana. Hal demikian dianggap sebagai sesuatu yang wajar lantaran gerakan ini disebutnya sebagai peradaban rendah dalam proses berdemokrasi.
Baca: Sandiaga Uno Mengaku Bugis, Andi Jamarro: Enak Saja Ngaku-Ngaku
“Kalau orang berdemokrasi polanya tak begitu, baru di Indonesia ada begitu negara lain tidak ada. Peradaban dalam memilih pemimpin masih rendah untuk mempengaruhi pemilih,” kata Ali Mochtar Ngabalin di Makassar, Minggu malam (12/8/2018).
Baca: Soal Deklarasi 2019 Ganti Presiden, SYL: Bentuk Provokasi
Baca: Begini Tanggapan Komandan SYL Pasca Jokowi Pilih KH Ma’ruf Amin Sebagai Cawapres
Dia mengatakan, hastag #2019GantiPresiden adalah salah satu bentuk peradaban rendah dalam upaya mempengaruhi pemilih. Dia menganggap kalau munculnya #2019GantiPresiden membuktikan kalau di Indonesia masih butuh waktu lama untuk pendidikan politik.
Baca: Dituding Ambil Uang Sandiaga Uno, PKS: 500 Miliar itu tidak seberapa
“Hastag 2019 Ganti Presiden peradaban rendah dalam upaya pengaruhi pemilih. Gagal atau suksesnya pemerintahan orang sudah mengerti, dikampung sudah tahu,” tambahnya.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan kalau gerakan demikian tidak akan mempengaruhi masyarakat untuk tidak memilih Jokowi.
Baca: Massa Pendukung dan Penolak #2019 Ganti Presiden Nyaris Bentrok
“Saya sendiri tidak kawatir. Makan itu kau punya hasteg,” pungkasnya.
