SULSELEKSPRES.COM – Penggiat media sosial Denny Siregar menyoroti keinginan Kementrian Pertahanan untuk pengadaan alutsista yang nilainya sekitar Rp1.760 triliun.
Pengadaan alutsista dengan biaya demikian terlalu dipaksakan dan sangat membebani APBN. Pembelian alutsista disebut mestinya disesuaikan dengan kemampuan belanja.
“Kita emang butuh alutsista baru, itu bener. Tapi ya diukur sesuai kemampuan pendapatan juga. Kalau misalnya belanja cuman 136T, ya segitu dulu. Gak perlu maksa sampe 1.760T.” kata Denny Siregar melalui akun media sosialnya, (4/6/2021).
Baca:Â Ustadz Adi Hidayat Pastikan Pemfitnah Dirinya Bukan dari Istana
Denny mengaku punya ide agar pembelian alutsista tidak membebani APBN. Dia kemudian menyentil nama Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan Ustaz Abdul Somad (UAS) untuk menggalang donasi pembelian alutsista.
“Apa mungkin kita kerahkan Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdul Somad dan Ustad2 lain kerahkan donasi utk beli alutsista? Siapa tau tembus 1.760 triliun..” katanya.
Seperti diketahui, nama UAH belakangan ramai diberitakan terkait munculnya kecurigaan sejumlah pihak kalau dana yang terkumpul tidak tersalurkan.
Pak @prabowo, saya punya IDE supaya bapak gak pusing pengen beli alutsista baru tanpa hutang !
Apa mungkin kita kerahkan Ustad Adi Hidayat, Ustad Abdul Somad dan Ustad2 lain kerahkan donasi utk beli alutsista ?
Siapa tau tembus 1.760 triliun..
— Denny siregar (@Dennysiregar7) June 4, 2021
Denny Siregar sendiri meragukan klaim Prabowo kalau keberadaan kader Gerindra sebagai Komisaris di pada Plperusahaan yang menjadi konsultan Kemhan dalam pengadaan alutsista adalah kebetulan.
Prabowo dalam keterangannya menyebut kalau kebetulan ada koleganya di Gerindra menjabat komisaris di PT Teknologi Militer Indonesia.
Prabowo mengatakan, para kader Gerindra ini menjabat sebagai petinggi PT TMI karena latar belakang pensiunan militer dan pakar.