Diduga Menistakan Adat Toraja, Kapolsek Panakukang Panggil Empat Wisatawan

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Polsek Panakukang memanggil empat orang wisatawan, untuk dimintai keterangan, terkait dugaan menistakan adat Toraja.

Hal itu dilakukan setelah pihaknya mendapat info dari warganet terkait foto yang viral di media sosial tentang indikasi penistaan adat budaya Toraja oleh empat wisatawan, pada Jumat (23/3/2018).

“Tindak lanjut dari informasi tersebut, saya selaku kapolsek melakukan upaya untuk membuat terang perkara ini dengan berkoordinasi untuk menghadirkan para pihak yg dimaksud untuk hadir ke polsek untuk dimintai keterangannya,” Kapolsek Panakukang, Kompol Ananda Fausi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/3/2018).

Lanjut Ananda, pihak yang telah hadir di Mako Polsek Panakukanng, dipersilahkan untuk menyampaikan kisah perkara dibalik viralnya foto tersebut.

“Dalam pernyataannya mereka Mengaku salah dan sangat menyesal tentang perbuatan mereka itu karena hanya ingin selfie(swafoto) dan menunjukkan bahwa mereka sudah pernah di objek wisata tersebut dan tidak ada niat untuk menghina adat masyarakat Toraja,” imbuh Ananda.

Kendati demikian, bagi Ananda, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan terhadap para pihak yang berperan.

Sementara itu, dari pihak Toraja, mengirimkan perwakilan utusan dari FPBT (Forum Pemerhati Budaya Toraja ), Jonathan Sambara, guna memenuhi pertemuan dengan para pihak untuk berkoordinasi terkait persoalan ini.

“Untuk penyelesaian persoalan tersebut, setelah bertemu kemudian perwakilan Toraja kembali untuk melaporkan hasil yang didapat saat berkoordinasi dan akan melakukan langkah dua lanjut setelah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di Toraja,” ringkasnya.

Sekadar diketahui, dalam foto- foto yang viral tersebut, Dalam postingannya, oknum wisatawan tersebut terlihat memindahkan bongkahan tulang belulang sambil berpose seolah-olah sedang memainkan gitar dan dalam foto satunya terlihat salah satu oknum ingin menginjak tengkorak.

Walau di area wisata Kete’ Kesu, Rantepao, Toraja Utara. Sudah banyak plang larangan yang tersebar, masih saja banyak oknum wisatawan yang tidak mematuhi aturan tersebut.

Penulis : Agus Mawan