MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pasien gangguan jiwa diharapkan menjadi prioritas sasaran vaksinasi Covid-19. Sesuai yang disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Dadi Makassar, Arman Bausat, Kamis, (28/1/2021).
“Kan arahan pemerintah itu. Nanti kita mungkin nanti saya akan coba komunikasikan kepada Kadis Kehatan. Yang jelas program pertama kan untuk nakes dulu. Nanti ada kebijakan toh,” kata Arman.
Hal ini dikarenakan pasien Covid-19 sulit untuk menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Mengingat juga vaksin dibatasi karena harus sesuai dengan yang di aplikasi.
“Pasien jiwa kan susah protokol kesehatan kita usulkan langsung vaksin. Bagus juga. Nanti kita laporkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Arman menjelaskan perawatan terhadap pasien gangguan jiwa yang terkonfirmasi Covid tetap harus mengikuti prosedur dengan diisolasi di ruangan khusus disiapkan di Rumah Sakit Dadi Makassar.
“Jadi ruangan gangguan jiwa itu yang kita. Kemarin ada Covid-19 5 orang langsung ditangani ke kabid Yanmed (Pelayanan Medik). Bahwasanya semua pasien jiwa harus ditracing.
“Kita tracing pasien semua. Ternyata 5 bertambah jadi 5 langsung. Karena banyak terpaksa kita cari ruang perawatan. Jadi yang berkumpul disini kita gabung semua. 50 naik 90,” lanjutnya.
Kendati demikian, ia bersyukur pasien gangguan jiwa tersebut tanpa gejala. Sehingga hanya perlu isolasi mandiri (isman) di tempatnya. Karena menurutnya isolasi di hotel tidak mungkin dilakukan.
“Jadi Isman ji semua di tempatnya. Karena mau di isman di hotel mustahil juga. Dia ganggu mi pasien,” ungkapnya.
Upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di pasien saat ini kata Arman adalah mewajibkan rapid antigen bagi pasien baru yang akan masuk.