MAKASSAR – Forum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Fork3) Sulawesi Selatan lakukan Diskusi Publik di Country Cafe & Resto, jl. Toddopuli Makassar, Kamis (24/8).
Bertema K3 Investasi atau Beban, diskusi publik yang diangkat oleh Fork3 kali ini, menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Walikota Makassar yang di wakili oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Andi Irwan Bangsawan, Ketua Forum K3 Sulawesi Selatan, Adrianty Latippa dan Ketua Apindo Makassar, Muammar Muhayang.
Dalam sambutanya, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Andi Irwan Bangsawan mendukung pelaksanaan K3 secara optimal, terutama di Kota Makassar maka harus dilakukan kegiatan diskusi seperti ini.
“Pemerintah Disnaker melakukan pemahaman K3 ke seluruh perusahaan dan berkomitmen untuk mendukung peogram K3 kepada seluruh elemen masyarakat,”ucapnya.
Pengimplementasian dari program K3 merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan demi menjaga keberlangsungan dari tenaga kerja.
“Kalau itu wajib, berarti ada yang berhak,”pungkasnya.
Dalam menunjang pemerataan dari program K3, Ketua Forum K3 Sulawesi Selatan mengatakan, ada hal yang menarik yang perlu diperhatikan. Pembentukan karakter sebelum bekerja merupakan sesuatu hal yang perlu ditekankan.
“Sosialisasi harus menyentuh dunia pendidikan,”ucap Adrianty Latippa sosok perempuan yang mengaku gagah dengan potongan rambutnya model cepak itu.
Sementara itu, Pemahaman masyarakat tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak boleh hanya sebatas materi, hal itu disampaikan oleh Ketua Apindo Makassar, Muammar Muhayang bahwa, “K3 itu lebih kepada mindset daripada K3 itu sendiri,”sahutnya.
Membangun paradigma baru sangat penting dilakukan mengingat perbandingan perkembangan dengan Negara Jepang dalam ruang lingkup pekerjanya, sangat berbanding terbalik dengan pola pikir pekerja yang ada di Indonesia.