SULSELEKSPRES.COM – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siang ini bakal mengumumkan penggabungan bank-bank syariah pelat merah menjadi satu entitas baru. Setelah merger ini, bank tersebut akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia
Untuk memulai penggabungan tersebut, bank-bank ini telah menandatangani Conditional Merger Agreement (CMA).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bank ini bisa menjadi satu tujuan ekonomi untuk umat dengan sistem yang berkeadilan dan transparan. Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi saat ini dimana di masa pandemi, bank syariah justru menorehkan kinerja yang positif.
“Saat ini kita masih tertinggal dari negara Islam lainnya karena itu kita harus bangkit. Namun kita juga harus yakin bila kita bersatu insyaallah kita mampu jadi pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia,”jelasnya seperti dikutip, Selasa (13/10/2020).
Dia mengatakan dengan ditekennya CMA tersebut menjadikan tonggak sejarah untuk merealisasikan rencana penggabungan bank-bank tersebut.
BACA:Â Wamenag Serahkan Bantuan 1.945 Lembaga Pendidikan Keagamaan di Sulsel
“Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua, tonggak pertama persiapan dan tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank bank syariah nasional. Dengan bergabungnya rekan semua dalam satu bank satu keluarga insyaallah Indonesia akan memiliki bank syariah terbesar,” kata Erick.
Sebagai informasi, saat ini, ada tiga bank umum syariah yang merupakan anak usaha BUMN. Ketiga bank itu adalah, PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Sedangkan untuk Bank BTN masih berupa unit syariah yaitu Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).