SULSELEKSPRES.COM – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritik pernyataan pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga yang meminta KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menemui Bahar bin Smith.
Ferdinand menganggap Jamiluddin Ritonga telah memberikan pernyataan ngawur. Menemui orang yang diduga melakukan ujaran kebencian adalah sesuatu yang keliru.
Sebaliknya, Ferdinand justru memandang kalau Habib Bahar yabg justru datang meminta maaf dan mencium tangan Jenderal Dudung atas apa yang sudah disampaikan.
“Ini penganat mana yg ngomong? Siapa ini? Koq bisa sengawur ini bicara? Dudung disarankan temui Bahar…?” tulis Ferdinand melalui akun media sosialnya, (24/12/2021).
“Mestinya Bahar yg menghadap Dudung minta maaf dan cium tangan Dudung. Ngga perlu cium kaki, cukup tangan.” tambahnya lagi.
Sebelumnya, Jamiluddin Ritonga ikut berkomentar terkait perseteruan antara KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dengan pendakwah Habib Bahar bin Smith.
Ini penganat mana yg ngomong? Siapa ini? Koq bisa sengawur ini bicara? Dudung disarankan temui Bahar…? Mestinya Bahar yg menghadap Dudung minta maaf dan cium tangan Dudung. Ngga perlu cium kaki, cukup tangan. Dasar..!! pic.twitter.com/0eiq1VbQ0p
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 23, 2021
Dilansir dari suara.com, sebagai KSAD, Jenderal Dudung sebaiknya menahan diri dan tidak membuka perseteruan lebih lanjut dengan Bahar. Terlebih, selama ini TNI selalu mengatakan bahwa mereka berasal dari rakyat.
“Sungguh tak elok seorang KSAD berseteru dengan rakyat. Apalagi selama ini TNI selalu mengklaim berasal dari rakyat,” kata Jamiluddin, Kamis (23/12/2021).
Jamiluddin lebih lanjut menerangkan bahwa jika ada rakyat yang dinilai lancang dalam berbicara, Jenderal Dudung sebagai KSAD sebaiknya meluruskannya.
“KSAD Dudung sebaiknya ngemong untuk meluruskan Habib Bahar kalau memang dinilai ‘salah jalan’. Pendekatan ini lebih pas dan konsisten dengan slogan TNI berasal dari rakyat,” tuturnya.
Dia kemudian menyebut kalau Jenderal Dudung mesti punya inisiatif menemui Habub Bahar.
“Kalau ngemong, berarti KSAD Dudung yang punya inisiatif menemui Habib Bahar. Ngobrol lebih informal akan lebih mengena dalam menyelesaikan perseteruan tersebut,” ujar dia.
Seperti banyak diberitakan, dalam salagsatu ceramahnya Habib Bahar menyinggung nama Jenderal Dudung. Penceramah kontroversial ini sendiri telah menegaskan kalau dirinya tidak pernah mengkritik TNI secara kelembagaan.
Ceramahnya terkait KSAD Jenderal Dudung Abdurachman disebut bukan sindiran kepada TNI secara lembaga, tetapi kepada pejabat atau petinggi TNI ataupun Polri yang keliru. Dalam penjelasannya, Habib Bahar juga menyebut kalau banyak TNI cinta kepada ulama dan habib.
“Saya tidak bahas TNI, saya tidak bahas Polri, tapi petinggi pejabat TNI ataupun polri yg mengeluarkan kebijakan salah. Kebanyakan TNI cinta kepada ulama dan habib, karena TNI lahir dari rahim ulama yaitu Jendral Sudirman.” kata Habib Bahar dalam pesan yang dibacakan Refly Harun melalui channel Youtubenya, (21/12/2021) lalu.(*)