MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Sikap tegas dipertontonkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah di hari pertama kerjanya sebagai kepala daerah.
Dengan tegas, Nurdin Abdullah langsung mengawali tugasnya sebagai gubernur dengan memerintah Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo alias None. None yang juga adik kandung mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo diberikan waktu 100 hari untuk mengembalikan para guru yang telah dimutasi.
“Kasihan para kepala sekolah dan guru mereka dipindahkan dan mengajar jauh dari anak dan keluarga,” jelas Prof HM Nurdin Abdullah pada saat menjadi pembina apel di lapangan upacara Pemprov Sulsel, Senin 10 September 2018.
BACA JUGA:
Dukung Jokowi-Ma’ruf, Nurdin Abdullah: Kita Harus Beri Lima Tahun Lagi
Kesempatan ini adalah tatap muka pertama Guberbur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dengan pejabat dan ASN di lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel sejak dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo 5 September 2018, pekan lalu.
Perintah untuk mengembalikan kepala sekolah dan guru ke tempat tugas awal itu karena Prof HM Nurdin Abdullah banyak menemukan di daerah-daerah ada kepala sekolah yang dipindahkan ke lokasi yang jauh dari rumahnya.
“Tolong kembalikan mereka. Ini program 100 hari Kadis Pendidikan (None),” tambahnya.
BACA: Nurdin Abdullah: Program 100 Hari None Kembalikan Guru yang Dipindah
None Menjawab
Menanggapi instruksi langsung tersebut, None menguraikan, guru SMA berbeda dengan guru ditingkatan pendidikan dibawahnya. Guru SMA disebutnya berbasis mata pelajaran atau mapel.
“Kalau SMA gurunya berbasis mapel, bukan berbasis kelas. Jadi kalau tidak ada gurunya, harus ditaruh guru disitu,” kata None saat ditemui wartawan di kantor DPRD Sulsel, Senin (10/9/2018).
Dia mengatakan, prinsip dilakukannya mutasi selain soal data kebutuhan guru juga bisa berdasar permintaan guru bersangkutan. “Didalam permintaan guru sendiri itu dipertimbangkan tempat tinggal dan sebagainya. Jadi kalau tempat tinggalnya dekat sekolah, kita dorong kesitu,” katanya.
Parkir Liar Makassar
Dalam beberapa hari terakhir pasca dilantik, Nurdin Abdullah mengeluhkan semrautnya perparkiran di Kota Makassar.
“Banyak pengelola gedung pertemuan yang menggunakan badan jalan protokol untuk parkir kendaraan tamunya,” ujar Nurdin, Senin (10/9/2018).
BACA: None Dikritik Soal Penerimaan Siswa Baru
Menurutnya, jika hal ini dibiarkan tentunya bakal mengganggu kenyamanan penggunan jalan yang melintasi area tersebut.
Persoalan perparkiran ini juga disebut akan diselesaikan melalui koordinasi dengan pemerintah Kota Makassar.
PD Parkir Gagal
Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto angkat bicara terkait kritikan Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah soal kemacetan yang sering terjadi di beberapa ruas jalan di Kota Daeng.
Danny sapaan akrabnya, mengaku bahwa pihaknya, dalam hal ini Perusahan Daerah (PD) Parkir Makassar, memang gagal mengatasi masalah kemacetan.
“Begini saya juga mohon maaf, PD parkir saya gagal, karena dulu saya sudah kasi tau bahwa saya identifikasi lebih dari 96 titik yang memakai bahu jalan untuk kepentingan parkir komersial,” kata Walikota berlatarbelakang arsitektur ini, saat ditemui usai menghadiri Paripurna Istimewa digedung DPRD Sulsel, Senin (10/9/2018).
Penulis: Muhammad Adlan, Agus Mawan, (*)
—