MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Puluhan massa dari juru parkir melakukan aksi unjuk rasa menolak program Wali Kota Makassar dalam hal memodernisasi perparkiran dengan menerapkan Smart Parking, di Ruang Anspirasi DPRD Kota Makassar, Kamis(12/10/2017)
Massa melakukan orasi oleh beberapa perwakilan juru bicaranya, sebelum diterima langsung oleh Anggota DPRD Makassar, Iqbal Djalil dan Syamsuddin Kadir di Ruang Aspirasi.
Salah satu perwakilan juru perparkiran Udin menyebutkan, penerapan Smart Parking oleh Pemerintah Kota Makassar diklaim merugikan juru parkir konvensional.
“Penerapan smart parking oleh wali kota justru merugikan kami (juru parkir konvensional),” ucap Udin dalam orasinya, Kamis (12/10/2017).
Terlebih lagi, kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) tambahnya dituding dilakukan oleh juru parkir. Tudingan tersebut menurutnya tanpa ada dasar yang jelas, bahkan dianggap telah memutarbalikan fakta.
“Alasan lain diterapkannya Smart Parking oleh pemkot terkait adanya dugaan kebocoran atau potensi hilangnya PAD di sektor perparkiran yang dilakukan oleh para jukir,” terangnya
Sementara Syamsuddin Kadir Komisi Fraksi Golkar, menyebutkan akan menyampaikan keluhan juru parkir kepada Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Danny Pomanto.
“Sudah menjadi tugas kami untuk menyampaikan aspirasi teman-teman juru parkir kepada pak wali kota,” ungkapnya.
Adapun tuntutan juru parkir antara lain:
1. meminta kepada wali kota Makassar menghentikan pelaksanaan “Smart Parking” Kota Makassar.
2. Bahwa Smart Parking menimbulkan konflik antaran para konsumen
3. meminta kepada wali kota Makassar untuk melibatkan juru parkir dalam pembahasan dan pelaksanaan modernisasi perparkiran.
4. meminta kepada wali kota untuk menghentikan intimidasi terhadap juru parkir yang menolak untuk menerima Smart Parking
5. Hentikan stigma juru parkir adalah pelaku kebocoran PAD disektor perparkiran
6. Audit PD parkir Kota Makassar.