IWO : Pemerintah Harus Perhatian Dengan Kemajuan UMKM

MAKASSAR – Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sulsel menjadi salah satu pembicara dalam forum diskusi dengan tema “Sinergi Pentahelix Dalam Pemberdayaan UMKM” di Gedung UPTD Balai Diklat dan Layanan Usaha Terpadu Sulsel, Jl. Metro Tanjung (16/9/2017) pagi.

Acara ini dilaksanakan Formasi-ABDSI-PLUT Sulsel dengan mengadirkan peserta penggiat dan penggerak UMKM. Dalam pemaparannya, Ketua PW IWO Sulsel Zulkifli Thahir mengajak pelaku UMKM aktif membuat tulisan untuk di muat di media.

“IWO dengan jaringan media online kita yang tergabung menerima tulisan, realese dari bapak dan ibu terkait UMKM dan Insha Allah kita akan terbitkan,” kata Chule sapaan Zulkifli Thahir.

Lebih lanjut, Chule mengatakan, media berperan dan bermitra kepada pemerintah dalam pembangunan bangsa ini. “Aktivitas UMKM harus di support dalam publikasi agar makin bergairah dalam upaya mensejahterakan bangsa,” katanya lagi.

Sementara, Sekretaris PW IWO Sulsel, Hasanuddin yang turut hadir mendampingi mengatakan akan lebih kritis dan mengawal pemberitaan para stakeholder yang berkaitan dengan UMKM.

“Misalnya mendorong pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi agar lebih transparan persoalan anggaran untuk peningkatan UMKM. Kedua mendorong agar lebih aktif melakukan pembinaan terhadap UMKM,” kata Hasanuddin yang mendengar langsung masukan pelaku UMKM di acara tersebut.

Pada diskusi ini banyak disinggung kurangnya peran pemerintah dalam peningkatan UMKM.

“Pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan UMKM. Seperti anggaran, untuk koperasi itu kalah jauh dari anggaran di dinas pemuda dan pendidikan. Disini kabid (kepala bidang) penentu, bukan menteri (koperasinya), ini yang menyebabkan negara ini kacau,” kata Cak Samsul Hadi (ketua DPN ABDSI) dalam pemaparannya.

Kendati demikian, Cak Samsul mengatakan pemerintah tidak mampu kalau menyelesikan sendirin, karena terbatas. “Makanya mari sama-sama mendorong ini agar UMKM kita makin menjadi kuat, sebagai penopang perekonomian bangsa,” tuturnya.

BACA JUGA :  Akademisi: Peran UMKM di Masa Pandemi Tidak Bisa Diharapkan

Hadir pula pebicara, Yusran B. Hernald (Sekretaris Apindo Sulsel), Andi Nur Bau Massepe (Akademisi/Formasi Sulsel), Dr. Johansyah Mansyur, MSi (Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi Dinas Koperasi UKM kota Makassar dan Koordinator Farmasi, Bahrul Ulum.

Salah satu peserta yang merupakan pelaku UMKM yakni Cahaya Berua, mengatakan setiap kali mengikuti acara UMKM dari SKPD selalu monoton. “Materinya itu-itu saja. Padahal setiap acara saya selalu mencatat, tapi sama saja materinya,” ujarnya.

Ditambahkan lagi, UMKM dianggap memberatkan jika bekerjasama dengan pengusaha ritel yang besar.

“Karena sistem konsinyasi modal berputar ritel 1 bulanan, bagus stgnan naiknuya. Maunya bayar cash,” tutur ibu berjilbab ini.