7. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing adalah kondisi yang bisa terjadi akibat tingginya hormon kortisol dalam tubuh. Hormon kortisol juga dikenal sebagai hormon stres karena diproduksi oleh tubuh saat seseorang mengalami stres. Peningkatan kadar hormon ini bisa disebabkan oleh faktor dari dalam atau dari luar tubuh. Terlalu banyak hormon tertentu terkadang bisa menyebabkan resistensi insulin.
8. Akromegali
Penyebab diabetes berikutnya bisa disebabkan oleh akromegali. Akromegali adalah penyakit gangguan hormon yang muncul karena tubuh kelebihan hormon pertumbuhan. Peningkatan hormon pertumbuhan ini umumnya disebabkan oleh tumor jinak di kelenjar hipofisis.
Selain itu, peningkatan hormon ini juga bisa terjadi akibat tumor pada organ pankreas atau paru-paru. Meski begitu, ini adalah kondisi yang jarang terjadi.
9. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme atau hipertiroid adalah ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Gangguan hormon ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari efek samping obat hingga penyakit autoimun. Kondisi ini juga bisa menjadi penyebab diabetes.
10. Obat-Obatan
Penyebab penyakit diabetes kadang-kadang juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Obat tertentu dapat membahayakan sel beta pankreas atau mengganggu cara kerja insulin. Beberapa obat tersebut, antara lain:
Niacin, sejenis vitamin B3
Beberapa jenis obat diuretik
Obat antikejang
Obat kejiwaan
Obat untuk mengatasi HIV
Pentamidine, obat yang digunakan untuk mengobati jenis pneumonia
Glukokortikoid, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit radang seperti rheumatoid arthritis, asma, lupus, dan kolitis ulseratif
Obat anti-rejection, obat yang digunakan untuk untuk mencegah reaksi penolakan tubuh, ketika tubuh baru saja menerima organ baru melalui prosedur transplantasi
Jika Anda menggunakan obat-obatan di atas dan khawatir dengan efek sampingnya, konsultasikan dengan dokter.
11. Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan yang dibuat dengan tepung putih, gula putih, dan nasi putih, pada dasarnya adalah makanan yang tidak mengandung serat penting, vitamin, dan mineral yang sehat.
Makanan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin karena sangat mudah dicerna. Seiring waktu, kondisi ini dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Agar risiko penyakit diabetes berkurang, batasi asupan makanan yang dibuat dengan karbohidrat olahan seperti roti, muffin, kue, kerupuk, dan pasta.
12. Lemak Jenuh dan Trans
Lemak jenuh dan trans dapat menjadi penyebab diabetes karena makanan tersebut dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tingginya kadar kolesterol merupakan faktor risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Lemak trans ada dalam makanan yang dipanggang dan makanan yang digoreng, sementara lemak jenuh dapat ditemukan dalam daging berlemak, mentega, susu, dan keju.
Agar terhindar dari lemak jenuh dan lemak trans, makanan bisa dimasak dengan minyak zaitun atau minyak canola. Selain itu, pilih daging tanpa lemak dan daging unggas tanpa kulit. Jika Anda ingin mengonsumsi salad, hindari dressing menggunakan keju, pilihlah saus vinaigrette.
13. Daging Merah dan Olahan
Daging merah dan daging olahan keduanya terkait dengan diabetes tipe 2. Daging olahan seperti bacon, hot dog, dan daging deli tidak baik bagi kesehatan karena kadar natrium dan nitritnya yang tinggi. Sebuah penelitian mengungkapkan, konsumsi 85 gram daging merah per hari bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Sementara pada jumlah yang lebih sedikit, konsumsi daging olahan meningkatkan risiko yang lebih besar pada penyakit diabetes.
14. Minuman Manis
Selain makanan penyebab diabetes, minuman juga bisa menyebabkan kondisi ini. Minuman manis mengandung kadar gula yang tinggi sehingga bisa meningkatkan resistensi insulin. Sebuah studi mengungkapkan, seseorang yang mengonsumsi satu sampai dua minuman manis per hari bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Salah satu cara terbaik untuk meminimalkan efek gula pada kesehatan adalah dengan membatasi asupan minuman manis seperti soda, teh manis, dan jus buah kemasan.
Nah, itulah berbagai penyebab diabetes yang harus Anda waspadai.
Sumber: DokterSehat