Jelang Pilpres 2019, Ma’ruf Amin dan Mahatir Muhammad Bertemu

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Calon Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma’ruf Amin dan Mahatir Muhammad bertemu untuk membicarakan banyak hal soal perkembangan kedua negara.

Pertemuan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin bukan tidak punya alasan kuat, terlebih untuk Ma’ruf Amin yang akan berlaga di Pilpres 2019 mendatang.

Baca: Ini Fakta Erick Thohir Pantas Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’rufIni Fakta Erick Thohir Pantas Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf

Oleh karena itu, KH. Ma’ruf Amin menerima dengan baik kedatangan tokoh terkemuka di Asia itu di Jakarta. Dikerahui Mahatir Muhammad yang memimpin Malaysia untuk yang kelima kalinya merupakan tokoh politik terkemuka baik di Asia dan Internasional yang sarat dengan pengalaman mumpuni dan nasionalisme yang sangat meyakinkan dalam dinamika politik dan ekonomi global.

Pertemuan dua tokoh ini merupakan momentum penting bagi hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia karena satu sama lain dapat saling belajar sehingga diperoleh manfaat
untuk kepentingan negara dan bangsa.

Baca: Gubernur Usungan PKS ini Tegaskan Dukung Jokowi-Ma’ruf di Pilpres

KH. Ma’ruf Amin sendiri merupakan tokoh Islam yang memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia bisa berbagi pengalaman tentang Islam dan Indonesia sebagai negara besar dari sisi wilayah admisnistratif dan majemuk dari segi agama, etnis, dan kebudayaan. Terlebih untuk Islam madzhab ahlus sunnah wal jamaah NU muncul sebagai kekuatan Islam moderat yang terbukti mampu menjaga keutuhan negara mengawal kemajemukan Indonesia.

Pertemuan tersebut juga demi mempererat hubungan kedekatan Malaysia dan Indonesia bukan hanya sebagai dua negara yang bertetangga secara kewilayahan namun juga selama puluhan tahun terjalin relasi spiritual dan kultural.

“Kedua negara ini adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang berorientasi ahlus sunnah waljamaah, dan telah berlangsung aliran tenaga kerja dari Indonesia ke Malaysia dalam jumlah besar yang tentunya ikut mempengaruhi kebudayaan Malaysia,” ungkap KH. Ma’ruf Amin melalui rilis yang diterima Sulselekspres.com Sabtu malam (8/9/2018).

KH. Ma’ruf Amin meyakini, persaudaraan Malaysia dan Indonesia akan semakin baik di era kepemimpinan Mahatir Muhammad. Hal ini sudah dibuktikan oleh Perdana Menteri Malaysia ini yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertama kali dikunjungi setelah pelantikannya. KH. Ma’ruf Amin juga menjadikan Malaysia sebagai negara pertama kali yang dikunjungi dalam konteks posisinya sebagai Cawapres Joko Widodo.

“Diharapkan bahwa silaturahmi ini merupakan langkah awal yang semakin menguatkan persaudaraan Malaysia dan Indonesia ke depan,” tambahnya lagi.

Baca Juga:

Melihat Sepak Terjang Erick Thohir, Kandidat Terkuat Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf

PDIP Ancam Pecat Kader yang Tidak Kerja Untuk Jokowi-Ma’ruf

Parpol Koalisi Jokowi-Ma’ruf Siap Kerja Sama Dengan Relawan Sahabat Rakyat

Apalagi, dalam pertemuan tersebut banyak didiskusikan mengenai isu-isu politik, ekonomi, sosial baik di lingkungan Asean dan Asia serta kecenderungan politik internasional.

“Diharapkan dipandang tidak hanya sebagai warga negara yang serumpun dan mitra kerja namun lebih jauh dari itu hendaknya dilihat sebagai saudara sehingga kendala dan pelbagai permasalahan yang kemungkinan muncul dapat terselesaikan secara kekeluargaan dan persaudaraan,” jelasnya.

KH. Ma’ruf Amin sebagai pemimpin tertinggi NU, meminta agar di kepemimpinan Mahatir Muhammad, kepengurusan NU tumbuh dan berkembang semakin dinamis semakin terjalin hubungan kemitraan yang baik dengan Pemerintah Malaysia.

Selain itu, pertemuan tersebut merupakan salah satu langkah untuk menjadikan NU Cabang Malaysia menjadi kepengurusan NU terbaik di dunia yang bermanfaat untuk penduduk kedua negara.

“Pertemuan ini juga semoga menjadi langkah awal yang membahagiakan dan diharapkan dilanjutkan dengan silaturahmi berikutnya di masa mendatang,” pungkasnya.

Penulis: Abdul Latif