SULSELEKSPRES.COM – Fenomena disrupsi teknologi mulai terjadi pada industri perbankan. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi pola hidup masyarakat, termasuk aktivitas berbisnis.
Dengan perubahan pola bisnis tersebut pelaku usaha tidak lagi mengutamakan keuntungan tetapi lebih kepada nilai (value) daripada perusahaan tersebut. Sebut saja, beberapa perusahaan teknologi yang masih merugi namun secara nilai terus bertumbuh.
“Teknologi mengatur hidup kita dan juga menguasai gaya hidup kita, termasuk perbankan. Tanpa teknologi bank itu tidak laku lagi pada dewasa ini,” kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pada acara Mandiri Beyond Wealth yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (7/8/2019).
BACA: LAPAR Sulsel Nilai Penutupan Resto Daging Babi di PIPO Buat Takut Minoritas
Jusuf Kalla yang juga memiliki latar belakang pengusaha, menyatakan pola bisnis tersebut sangat berbeda dengan pola bisnis 30 tahun silam, ketika ia masih aktif di dunia usaha.
“Perubahan ini tentu mengubah gaya, mengubah perbankan, mengubah sistem yang mana harus kita ikuti. Kalau tidak kita ikuti maka akan terjadi sebuah kemunduran,” tuturnya.
Menurut dia, saat ini masyarakat sangat terikat dengan empat perusahaan besar global yang notabene berasal dari perusahaan teknologi. Empat perusahaan tersebut, yakni Google, Facebook, Twitter, dan Amazon.
“Perkembangan teknologi dalam bidang bisnis sangat menentukan arah ke depan,” imbuhnya.