Karya Bangsa Indonesia di Persepakbolaan Dunia

Hal terpenting dalam permainan sepakbola adalah bolanya. Tanpa bola, memangnya mau menendang angin? Dimulai dari bahan kulit yang sederhana, bola kini sudah berevolusi menjadi lebih rumit dan didesain menggunakan hukum-hukum fisika.

Di ajang Piala Dunia biasanya terdapat bola resmi. Tricolore untuk Piala Dunia 1998 Perancis, Fevernova untuk Jepang-Korea Selatan 2002, Teamgeist untuk Jerman 2006, dan Jabulani untuk Afrika Selatan 2010. Untuk Brasil 2014, bola resminya diberi nama Brazuca. Semua bola tersebut berlisensi perusahaan apparel asal Jerman.

Belum mampu melewati babak kualifikasi, bola menjadi “tiket” Indonesia untuk ikut serta di Piala Dunia. Ya, bola made in Indonesia sudah beberapa kali dipergunakan di ajang olahraga terakbar di planet ini.

Salah satu perusahaan asal Indonesia yang mampu memasok bola untuk Piala Dunia adalah Sinjaraga Santika Sport. Dalam sebulan, biasanya Sinjaraga Santika Sport mampu memproduksi 100 ribu bola. Harga jual bola bervariasi, mulai dari US$ 5-15 per buah.

Perancis 1998 merupakan momentum bersejarah, karena itulah kali pertama perusahaan yang memiliki pabrik di Majalengka (Jawa Barat) ini memproduksi bola resmi untuk Piala Dunia. “Kami pernah memproduksi untuk Piala Dunia 1998 di Perancis. Harganya ketika itu US$ 8 per buah, segitu sudah sangat besar,” kata Irwan Suryanto, pemilik Sinjaraga Santika Sport.