27 C
Makassar
Sunday, March 23, 2025
HomeMutiara HikmahKEAJAIBAN DOA DI WAKTU MUSTAJAB: SAHUR DAN BERBUKA

KEAJAIBAN DOA DI WAKTU MUSTAJAB: SAHUR DAN BERBUKA

- Advertisement -

Mutiara Ramadhan (9):

Oleh: Hadi Daeng Mapuna
(Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar)

Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat Islam. Setiap amal ibadah mendapat pahala berlipat ganda. Selain shalat Tarawih, tadarrus Al-Qur’an, dan berbagi dengan sesama, ada satu amalan yang tak boleh dilewatkan: berdoa di waktu mustajab, yakni saat sahur dan berbuka. Berdoa sangat dianjurkan dalam bulan Ramadhan, khususnya di waktu-waktu mustajab tersebut. Rasulullah saw. mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu-waktu mustajab tersebut.

Sahur bukan hanya makan sebelum puasa, tetapi juga waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya:

“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni.’” (HR. Bukhari & Muslim).

Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya waktu sahur. Bukan sekadar waktu untuk makan sebelum berpuasa, tetapi juga waktu di mana Allah ‘turun’ untuk mendengar langsung doa-doa hamba-Nya. Doa-doa yang dipanjatkan dengan tulus dan ikhlas, serta dengan keyakinan yang kuat kepada-Nya, niscaya Dia akan mengabulkannya. Apapun yang diminta akan dijabah oleh-Nya. Betapa ruginya jika kita hanya menggunakan waktu ini untuk makan tanpa menyempatkan diri berdoa.

Dikisahkan bahwa Umar bin Khattab r.a. selalu menangis dalam shalat malamnya dan berdoa di waktu sahur. Salah satu doanya yang terkenal adalah memohon agar dijadikan pemimpin yang adil. Doanya dikabulkan, dan sejarah mencatatnya sebagai khalifah yang bijaksana dan dicintai rakyatnya. Ini membuktikan bahwa doa di waktu sahur dapat menjadi jalan keberkahan dalam hidup seseorang.

Kisah lain yang berkaitan dengan doa di waktu sahur adalah dari seorang ulama besar yang terkenal dengan kecerdasannya, yakni Imam Syafi’i. Suatu ketika, seorang muridnya bertanya, “Wahai Imam, bagaimana cara mendapatkan ilmu yang berkah?” Imam Syafi’i menjawab, “Ilmu adalah cahaya dari Allah, dan cahaya itu tidak akan diberikan kepada hati yang tertutup dosa. Maka bersihkanlah hatimu dengan taubat dan perbanyak doa di sepertiga malam terakhir, terutama sebelum sahur.”

Dari kisah ini, kita belajar bahwa waktu sahur bukan hanya untuk makan, tetapi juga kesempatan emas untuk memohon ilmu, keberkahan, dan ampunan kepada Allah.

Saat berbuka puasa juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Bahkan Rasulullah saw. menyatakan bahwa doa yang dipanjatkan saat itu tak akan tertolak. Rasulullah saw. bersabda, yang artinya:
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” (HR. Tirmidzi).

Suatu hari, Rasulullah saw. berbuka puasa bersama para sahabatnya. Sebelum menyentuh makanan, beliau berdoa dengan penuh khusyuk:
“Allahumma inni laka shumtu, wa bika aamantu, wa ‘ala rizqika aftartu, faghfirli maa qaddamtu wa maa akhkhartu.” (Ya Allah, aku berpuasa karena-Mu, aku beriman kepada-Mu, dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Maka ampunilah dosaku yang lalu dan yang akan datang).”

Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, mengapa Engkau selalu berdoa sebelum berbuka?”
Beliau menjawab, “Karena doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidak akan tertolak oleh Allah.” (HR. Tirmidzi).

Dari kisah ini, kita belajar bahwa berbuka puasa bukan hanya tentang menikmati hidangan, tetapi juga tentang menyampaikan doa-doa terbaik kita kepada Allah.

Dikisahkan ada seorang pemuda di zaman tabi’in yang sangat miskin tetapi rajin beribadah. Setiap malam, ia bangun di waktu sahur dan berdoa:
“Ya Allah, Engkau tahu betapa aku ingin hidup dalam kecukupan agar bisa berbagi dengan orang lain. Berilah aku rezeki yang halal dan berkah.”

Di waktu berbuka, ia juga tidak pernah lupa berdoa:
“Ya Allah, aku bersyukur atas rezeki ini. Tambahkanlah keberkahan di dalamnya dan jadikan aku orang yang lebih bermanfaat.”

Suatu hari, seorang saudagar kaya melihatnya dan tergerak hatinya. Ia memberikan pekerjaan kepada pemuda itu dan akhirnya hidupnya berubah.

Kisah ini mengajarkan bahwa doa yang dipanjatkan dengan keyakinan, terutama di waktu sahur dan berbuka, dapat membuka jalan bagi perubahan besar dalam hidup seseorang.

Dari semua uraian dan kisah di atas, kita bisa melihat bahwa doa di waktu sahur dan berbuka adalah kesempatan emas yang sering kita abaikan. Jangan sampai kita hanya fokus pada makan sahur atau menikmati hidangan berbuka tanpa memanfaatkan waktu ini untuk bermunajat kepada Allah. Mari kita jadikan Ramadan kali ini lebih bermakna dengan memperbanyak doa di waktu-waktu mustajab ini. Siapa tahu, di antara doa-doa itu, ada yang menjadi jalan terkabulnya impian dan harapan kita. Wallahu a’lam.[*]

spot_img
spot_img

Headline

spot_img