26 C
Makassar
Thursday, March 28, 2024
HomeDaerahKeberhasilan Desa Lampoko Bone Kluster Kampung Holtikultura

Keberhasilan Desa Lampoko Bone Kluster Kampung Holtikultura

PenulisYusnadi
- Advertisement -
- Advertisement -

Lebih lanjut, dikatakan mantan Camat Barebbo menambahkan kalau keberhasilan Desa Lampoko sebagai kampung Cluster Kampung Holtikultura menjadi jawaban bahwa Bone bisa menjadi salah satu daerah pemasok sayur dan buah.

“Saya optimis Bone bisa jadi daerah penyangga sayur dan buah di Seluruh Kabupaten yang ada di Sulsel bahkan Nasional,” tambahnya.

Ia menyebut itu tidak mustahil untuk diwujudkan, potensi Kabupaten Bone sangat besar. Bahkan untuk mewujudkan itu pihak Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan sudah membangun sumber benih 70 unit green house sebagai tempat persemaian atau pembibitan.

“Untuk mewujudkan hal itu, Kita sudah membangun sumber benih sekitar 70 unit green house seperti yang ada disini (P4S) Wanua Lampoko,” sebutnya

Menurut, Kakak Kandung Gubernur Sulsel ini juga menjelaskan, di tempat ini nanti semua bisa melihat dan menyebarluaskan kepada masyarakat karena ia melihat masyarakat petani sekarang terkadang pikirannya hanya beras dan padi.

“Tetapi kalau kita membandingkan dari pendapatan atau hasil dari petani padi dengan petani sayur itu sangat berbeda hasilnya kalau padi kita panen cuman dua kali setahun, kalau sayur Delapan kali setahun dengan hasil yang sangat jauh,” jelasnya.

Dijelaskan, mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Padi itu kalau dibandingkan penggunaan airnya antara tanaman padi dan holtikultura itu satu banding enam, artinya kebutuhan air satu hektar sawah dengan tanaman padi itu bisa mencukupi 6 hektar sayuran kawasan holti.

“Kalau hujan mau ditunggu berapa kubik air untuk memulai tanaman padi tapi kalau dibandingkan dengan kawasan holti, kita hanya menggunakan beberapa debit air, artinya sangat minim penggunaan airnya dan maksimal hasilnya,” bebernya.

Andi Asman mengakui, yang menguasai pasar sekarang itu adalah sayur dan permintaan sayur di pasar sangat tinggi dan ia berharap kabupaten Bone bisa menjadi penyuplai Sayur di Sulawesi Selatan.

BACA JUGA :  APBD 2020 Pemkab Bone Alami Peningkatan

Di sisi lain, Andi Asman Sulaiman menghimbau kepada penyuluh dan para stakeholder memberikan pengaruh ke petani, agar pola pikir mereka bisa berubah, bukan cuman menanam Padi tetapi juga Holtikultura.

Selain itu, Ia menyebutkan 4.700 Pemuda Tani di Bone terus diberikan masukan untuk bisa masuk dalam kawasan pembangunan di sektor pertanian untuk memulai wirausaha.

“Kita mau melihat pemuda petani ini tidak berpikir bahwa pertanian itu adalah pekerjaan yang kotor atau rata-rata pendapatannya di bawah. Banyak hal yang berpikir kalau pekerjaan petani itu pekerjaan orang miskin, tapi sekarang telah terjawab dengan hal berbeda banyak yang sukses hanya dengan bertani dengan teknologi modern Tapi kalau bertani bukan teknologi atau modern itu mungkin susah untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” sebutnya lagi.

Bukan cuma kegiatan bertani sayur, saya lagi berpikir bagaimana menjadikan desa Lampoko ini sebagai desa wisata sayur,” Kata pencetus Istana Sayur Lampoko, Usman yang juga mantan Desa.

spot_img

Headline

Populer