MAKASSAR – Ketua Harian DPP Golkar sekaligus bakal calon gubernur Sulsel, Nurdin Halid (NH) menanggapi koalisi partainya dengan partai NasDem dalam perhelatan Pilgub Sulsel 2018 mendatang.
“Ini bukan ‘silariang’ ataupun kawin paksa karena pilihan orang tua. ‘Silariang’ dan kawin paksa itu tidak sesuai dengan adat dan budaya Sulsel. Koalisi ini lahir dari cinta dan kasih sayang. Mari bersama wujudkan Sulsel Baru, yaitu Sulsel yang maju, mandiri dan sejahtera,” tuturnya disela-sela penyerahan rekomendasi NasDem kepada pasangan NH-Aziz di Hotel Grand Clarion Makassar, Kamis (14/9).
Dalam kesempatan tersebut, NH yang juga Ketua DPD I Golkar Sulsel tersebut memuji Ketua DPW NasDem Sulsel Rusdi Masse (RMS) yang dikatakannya sebagai pemimpin masa depan.
“RMS adalah pemimpin masa depan, ini bukan semata pujian tapi fakta. Beliau berani mengutamakan kepentingan kesejahteraan masyarakat Sulsel diatas kepentingan pribadi. Mau jadikan RMS pemimpin masa depan? Ini saatnya dan ini caranya,” tegasnya.
NH berjanji jika dirinya diamanahkan menjadi gubernur Sulsel, maka sosok RMS bukan tidak mungkin akan diorbitkannya menjadi kader nasional.
“Saya akan hadir sebagai pemimpin, bukan penguasa. Karena beda itu pemimpin dengan penguasa. Pemimpin itu melayani, sedangkan penguasa dilayani. RMS juga membuktikan hal tersebut. Saya juga tidak akan membelenggu kader, makanya jika NH jadi pemimpin maka RMS akan jadi kader nasional. Begitupula jika kursi NasDem sekarang masih 7 kursi, bukan tidak mungkin nantinya akan menjadi 20 kursi,” tandasnya diikuti tepuk tangan meriah dari seluruh simpatisan yang hadir.
Dirinya juga menegaskan jika dia tidak akan meminta banyak waktu untuk menjadi pemimpin di Sulsel nantinya.
“NH tidak akan berlama-lama menjadi pemimpin di Sulsel,” pungkasnya.