MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Politisi PKS yang juga Ketua Komisi C Bidang Keungan DPRD Sulawesi Selatan, Sri Rahmi angkat bicara terkait dinamika pengisian kursi wakil Gubernur (Wagub) Sulsel.
Diketahui, batas waktu pelantikan Andi Sudirman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan defenitif berakhir pada Sabtu, 5 Maret 2022 pekan ini. Sesuai undang-undang, jika lewat dua hari kedepan, maka dipastikan kursi wagub bakal kosong.
Menurut Sri Rahmi Andi Sudirman Sulaiman terkesan tidak menginginkan Wakil Gubernur yang mendampinginya di pemerintahan.
“Kalau diperhatikan, ada kesan Pak Sudirman tidak menginginkan adanya wagub,”ujar Sri Rahmi kepada awak media, Kamis, (3/32022).
Alasanya, tidak ada upaya proaktif dari Andi Sudirman kepada partai pengusungnya yaitu PDI Perjuangan, PKS, dan PAN untuk membahas hal ini.
“Kalau lewat dari tanggal itu, praktis kursi wagub kosong,”ucapnya.
Jika itu yang terjadi, maka pemerintahan di Sulawesi Selatan menjadi tidak seimbang. Karena hanya di pimpin satu orang saja hingga 18 bulan kedepan.
“Terjadi ketimpamhan dalam roda pemerintahan. Â Tidak mungkin sekretaris daerah melulu yang dilibatkan. Sedangkan posisi wagub paling krusial bila gubernur berhalangan hadir,”jelasnya.
PKS sendiri merupakan salah satu partai pengusung Andi Sudirman yang berpasangan dengan Nurdin Abdullah pada Pilgub Sulsel 2018 lalu. Selain PKS dua parpol lainnya yakni PDIP dan PAN.