SULSELEKSPRES.COMĀ – Sikap sejumlah elite partai yang tak lagi mereken Ramdhan ‘Danny’ Pomanto di Pilwalkot 2020 memantik reaksi Maqbul Halim.
Maqbul yang menjadi juru bicara Ramdhan ‘Danny’ Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi) di Pilwalkot 2018 lalu, meminta sejumlah elite parpol tersebut berkaca. Ini karena kegagalan mereka memenangkan usungannya, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) meski hanya melawan kotak kosong.
“Disini, partai-partai di Makassar harusnya berkaca. Kalian ini siapa dalam Pilkada Kota Makassar 2018. Kalian adalah pecundang. Gimana cara ngukurnya, anda pecundang lalu tidak lagi mereken Danny Pomanto!” tulis Maqbul melalui akun media sosialnya yang dia izinkan untuk dikutip, Senin, (1/7/2019)
Baca:Ā Rival, Ternyata Danny dan Appi Tak Saling Follow di Instagram
Menurut dia, partai di Pilkada Makassar 2018 menentukan dukungan politik tanpa dasar jelas. Ini karena Appi disebut memiliki elektabilitas saat itu jauh dibawah Danny, dan juga bukan seorang kader partai.
“Kalian, partai-partai berteriak ke langit bahwa kalian itu hadir utk rakyat. Partai2 yg berasal dari rakyat. Lantas, kenapa rakyat Makassar mayoritas pilih calon walikota yg tak berwujud ketimbang calon anda yg bernama Appi itu! Berarti kalian OMONG BESAR,” katanya.
6. Kalian, partai-partai berteriak ke langit bahwa kalian itu hadir utk rakyat. Partai2 yg berasal dari rakyat. Lantas, kenapa rakyat Makassar mayoritas pilih calon walikota yg tak berwujud ketimbang calon anda yg bernama Appi itu! Berarti kalian OMONG BESAR.
— MH Maqbul Halim (@maqbulhalim) June 30, 2019
Baca:Ā Soal Reklamasi: Danny Serupa Ahok, Appi Seperti Anies Baswedan
Maqbul juga menyinggung soal isu berkembang terkait kontribusi Appi terhadap partai pengusungnya. Dia menyebut kalau persoalan reword Appi terhadap partai ini senggaja ditutupi lantaran partai takut bersuara.
“Saya tahu, belum ada info akurat ttg kontribusi nyata Appi terhadap kalian (partai-partai) hingga saat ini, sebagai reward atas pencalonannya oleh kalian. Sampai kapan kalian akan tutupi ketidak-jelasan ini?,” katanya.
Baca:Ā Malam Minggu, Indira Mulyasari Bareng Danny keacara F8
“Saya setuju, kelucuan kalian itu memang tdk beraturan. Kalian kalah, tdk makan siang pula, dan juga takut mengeluh setelah tdk makan siang. Pdhl kalian tahu adagium, tak ada makan siang yg gratis. Kalian parah, malah tdk diberi makan siang,” tambahnya.
11. Saya setuju, kelucuan kalian itu memang tdk beraturan. Kalian kalah, tdk makan siang pula, dan juga takut mengeluh setelah tdk makan siang. Pdhl kalian tahu adagium, tak ada makan siang yg gratis. Kalian parah, malah tdk diberi makan siang.
— MH Maqbul Halim (@maqbulhalim) June 30, 2019
Sekedar diketahui, Mahkamah Agung (MA) mencoret pasangan Mohammad Ramdhan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari (DIAMI) dari bursa Pilwalkot Makassar lalu. Atas putusan itu, Pilwalkot Makassar akhirnya hanya diikuti oleh pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Pasangan Appi-Cicu kemudian menjadi calon tunggal dan hanya bertarung melawan kotak kosong. Namun pada 27 Juni 2018, kotak kosong menang atas pasangan ini.