MAKASSAR – Pluim dengan piawai melepaskan diri dari kawalan ketat 4 pemain Arema FC, dipekan ke 22 Liga I Gojek Traveloka.
Gocekan Pluim tak mampu dihentikan. Hingga tendangan kaki kiri yang tak begitu keras tapi terarah, membuat bola bersarang di jala gawang Arema.
Aksi hebat Pluim ini bukanlah yang pertama. Sejak berseragam juku eja, penampilan pemain asing berdarah Belanda, 4 Januari 1989 ini selalu saja menyita perhatian.
Umpan-umpan matang Pluim selalu memanjakan lini depan. Teknik penguasaan bola yang apik. Hingga tarian bola yang membuat lawan kelabakan dan sulit merebut si kulit bundar dari penguasaan kedua kakinya.
Tak heran kalau pemain “marquee player” ini sempat dincar banyak klub lain dimusim tranfer lalu. Mulai dari Persib Bandung, hingga Persija Jakarta dikabarkan ikut terpikat.
April lalu, Wiljan Pluim dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga I, versi fourfourtwo.
Penobatan Pluim saat itu tak lepas dari statistik gol dan assist yang ia ciptakan selama bulan April. Tapi sejatinya di luar statistik itu pun, Pluim memang merupakan pemain yang berpengaruh dalam skema Robert Rene Alberts di PSM Makassar.
Pluim menjadi sesosok roh dalam skema permainan PSM. Pembuktikannya bukan hanya dengan permainan apik dan indah, tapi juga pengaruhnya dalam lapangan. Bukan hanya pemberi assist cemerlang, tapi juga pencipta gol brilian.
Karir
Pluim memiliki rekam jejak jelas dalam karir sepakbolanya. 2015 lalu, dia bermain di Eredivisie, liga utama Belanda. Lulusan akademi Vitesse Arnhem, klub yang sudah lama malang-melintang di Eredivisie.
Pada 2010, diusia 21 tahun, Pluim sudah menjadi sorotan media-media Belanda. Saat itu ia diincar pelatih legendaris Leo Beenhakker memperkuat klub raksasa Feyenoord. Namun, Pluim akhirnya memutuskan untuk tinggal di Vitesse untuk berjuang menembus tim inti.
Pengembaraan Pluim terus berlanjut hingga bergabung dalam klub Liga Vietnam, Binh Duong FC. Namun, harapannya untuk mencatat prestasi bersama Binh Duong FC pupus setelah Pluim harus dirawat di rumah sakit akibat menderita infeksi usus.
Top Sport Management sebagai agen pemain yang menaungi Pluim akhirnya memperkenalkan ke PSM. Keputusan manajemen merekrut Pluim terbukti tepat. Di PSM Pluim mengeluarkan seluruh kemampuannya. Dia seolah ingin membuktikan kepada seluruh supporter militan Pasukan Ramang bahwa dirinya rekrutan paling tepat.
Status pemain elite sebagai marquee player tak membuat Pluim tinggi hati. Pluim sepenuhnya bisa menyatu dengan para pemain lokal.
“Perjuangan baru dimulai. Saya ingin bermain di sini selama bertahun-tahun,” ujar Pluim menyatakan loyalitasnya beberapa waktu lalu.
Pada akhirnya, loyalitas dan perjuangan Pluim masih terus berlanjut. Permainan indah yang memanjakan mata masih akan terus kita saksikan. Semoga berhasil membawa Juku Eja menjadi jawara Liga 1 tahun ini.
BIODATA
Nama lengkap: Wiljan Pluim
Tanggal lahir: 4 Januari 1989
Tempat lahir: Zwolle, Belanda
Tinggi: 1,94 m
Posisi bermain: Gelandang
Kaki: Kanan
Perjalanan Karir:
2008-2011: Vitesse/AGOVV U-19
2011: Roda JC (pinjaman)
2011-2012: Roda JC Kerkrade
2012: PEC Zwolle (pinjaman)
2014-2015: Roda JC Kerkrade
2015: Willem II
2016: Binh Duong (Vietnam)
2016-sekarang: PSM Makassar