MAKASSAR – Berdasarkan keputusan sekolah, akhirnya SMKN 1 Sulsel berencana akan melapor Burhanuddin sala seorang guru otomotif di SMKN 1 Sulsel beserta rekannya Anjaz atas dugaan merugikan sekolah.
“Rencananya demikian, karena keduanya menggunakan fasilitas sekolah mengerjakan proyek luar diam-diam, sehingga sekolah sangat dirugikan akan tanggungan beban membeli peralatan dan beban listrik,”kata Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel, Abdul Malik Azkari, Rabu (9/8/2017).
Menurutnya, kelakuan Burhanuddin selaku pendidik selama ini diketahui sangat merugikan, karena kerap diam-diam memanfaatkan fasilitas praktek siswa, yang terdapat dibengkel otomotif SMKN 1 Sulsel demi pekerjaan dari luar lingkup sekolah.
“Dia ambil pekerjaan dari luar lalu menggunakan alat sekolah. Keuntungan yang ia dapatkan masuk ke kantong pribadinya dan sekolah yang dirugikan. Saya kira apa yang mereka lakukan masuk dalam kategori korupsi apalagi semua fasilitas sekolah adalah milik negara dan dia salah gunakan,”ungkap Malik.
Karena capek menegur keduanya, Malik pun mengaku spontan melakukan pemukulan terhadap Burhanuddin dan Anjaz saat ia pergoki kembali keduanya sedang menggunakan peralatan bengkel otomotif SMKN 1 Sulsel mengerjakan proyek pribadinya yang diambil dari luar lingkup sekolah yakni pengerjaan tower air.
“Keduanya saya pergoki malam hari di bengkel. Mereka sedang kerja proyek dari luar yakni pembuatan tower air. Saya suruh berhenti karena itu fasilitas sekolah yang mereka pakai bukan milik pribadi tapi mereka marah marah sehingga spontan saya tegur dengan tangan ,”jelas Malik.
Sebelumnya, ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sulsel berunjuk rasa di halaman sekolahnya, Senin (7/8/2017) lalu.
Aksi solidaritas siswa tersebut diduga ada pihak yang memanasi sehingga melakukan aksi yang tidak sepantasnya. Hal itu jelas merugikan para siswa karena tidak mengikuti pelajaran dengan normal.