Tuntut Kepsek, Ratusan Siswa SMKN 1 Sulsel Unjuk Rasa

Aksi solidaritas siswa SMKN 1 Sulsel itu sebagai bentuk dukungan terhadap dua orang gurunya yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel, Abdul Malik Azkari, Rabu (2/8/2017) lalu.

MAKASSAR – Ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sulsel berunjuk rasa di halaman sekolahnya, Senin (7/8/2017).

Aksi solidaritas siswa SMKN 1 Sulsel itu sebagai bentuk dukungan terhadap dua orang gurunya yang menjadi korban dugaan penganiayaan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel, Abdul Malik Azkari, Rabu (2/8/2017) lalu.

“Kami minta Kepsek di copot karena perbuatannya tidak wajar sebagai pimpinan sekolah. Dia tidak layak jadi kepsek karena bertindak arogan menganiaya guru kami,” teriak beberapa siswa sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutannya.

Aksi ratusan siswa tersebut bermula usai kegiatan upacara bendera. Saat itu, siswa langsung berhamburan keluar pekarangan sekolah dan melakukan unjuk rasa tepat didepan pintu masuk sekolahnya.

Setelah beberapa jam berorasi sambil membentangkan spanduk, para siswa akhirnya memilih melanjutkan aksi di halaman upacara sekolah.

“Kami baru berhenti setelah beberapa guru sebagai perwakilan sekolah bersepakat akan menyampaikan tuntutan para siswa kepada Kepsek dan Dinas Pendidikan Sulsel,”jelas salah seorang siswa.

Untuk diketahui, Kasus penganiayaan yang dialami dua orang guru SMKN 1 Sulsel masing-masing Anjaz Nur Kadas dan Burhanuddin yang telah resmi ditangani Polsek Rappocini Makassar.

Dimana penyidik Polsek Rappocini dalam waktu dekat ini, akan memeriksa beberapa saksi yang melihat dugaan penganiayaan dialami kedua korban tersebut.

“Penyidik segera melayangkan panggilan kepada saksi-saksi dan terlapor dalam hal ini Kepsek SMKN 1 Sulsel, Abdul Malik,”ungkap Kapolsek Rappocini Kompol Kodrat Muhammad Hartanto.

Kejadiannya bermula ketika Anjaz membantu rekannya Burhanuddin mengerjakan tower air di bengkel otomotif tempat praktik SMKN 1 Sulsel, sekitar pukul 18.30 Wita, Rabu (2/8/2017) lalu.

Saat itu, Anjaz dan Burhanuddin hendak mengelas besi tower tangki air di bengkel otomotif tersebut, tiba-tiba Abd Malik datang dengan tujuan hendak menutup bengkel. Anjaz dan Burhanuddin kemudian keluar dari bengkel dan Malik pun menutup pintu bengkel.

Namun selang beberapa menit, Malik menyusul ke warung kopi tersebut dan tanpa banyak bicara, ia langsung mengambil kursi dan menyerang Anjaz.

“Saya berusaha menangkis menggunakan tangan. Akibatnya, tangan saya luka robek sepanjang 4 cm,” tutur Anjaz.

Burhanuddin yang kebetulan berada di lokasi kejadian berusaha melerai kegaduhan tersebut Tapi Malik terlanjur kalap. Dia juga melayangkan pukulan ke wajah Burhanuddin.

“Burhanuddin juga terkena pukulan di pipi kirinya. Olehnya itu kasus ini saya laporkan ke Polsek Rappocini,” jelas Anjaz.

Secara terpisah, Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Sulsel, Abdul Malik mengakui siap mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

“Apa yang terjadi itu spontan dan saya siap mempertanggungjawabkan itu,”singkat Kepala Sekolah SMKN 1 Sulsel.

Penulis: Jusrianto