30 C
Makassar
Friday, November 22, 2024
HomeNasionalNinoy Cerita Soal Rencana Pembunuhan Dirinya Pakai Kapak

Ninoy Cerita Soal Rencana Pembunuhan Dirinya Pakai Kapak

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Relawan Jokowi Ninoy Karundeng berkisah soal detik-detik menegangkan dalam hidupnya saat ditangkap, dan diamuk massa disekitaran Masjil Al Falah, Pejompongan, Senin 30 September 2019.

Tak hanya menjadi tawanan selama semalaman, Ninoy juga mengungkap kalau hidupnya nyaris saja berakhir. Berdasarkan pengakuannya, ada rencana pembunuhan terhadap Ninoy dengan membelah kepalanya menggunakan kapak.

Cerita dituturkan Ninoy dan dituliskan oleh rekan sesama relawan Jokowi, Brigaldo Sinaga dimedia sosial. Brigaldo sendiri telah bertemu dan mendengar langsung detil kejadian tersebut dari Ninoy.

“Saya memohon berkali-kali agar dibebaskan tapi mereka tidak mau Bang”, ujar Ninoy seperti dituliskan Brigaldo.

Pada subuh dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB, seseorang yang dipanggil habib disebut datang. Ia langsung menginterogasi dan memukuli Ninoy. Berkali-kali.

Orang ini kemudian disebut meminta dipanggilkan mobil ambulance. Tujuannya untuk mengangkut mayat Ninoy. Lalu di jalan akan membuang mayat Ninoy.

Ninoy yang mendengar rencana jahat mereka kontan ketakutan. Dia memohon agar tidak dibunuh.

“Rencanapun disusun. Mereka sepakat Ninoy akan dibelah kepalanya menjelang bakda subuh. Ninoy akan dibelah kepalanya dengan kapak. Kapak sudah disediakan,” tulis Brigaldo.

“Syukurnya, mobil ambulance yang dipesan belum juga datang. Orang yang dipanggil habib itu terus menanyakan keberadaan mobil. Mobil ambulance yang akan dipakai mengangkut mayat Ninoy. Sudah menjelang subuh ambulance belum juga datang,” tambahnya.

Rencana pembunuhan Ninoy pun batal terlaksana karena ambulance tak kunjung tiba hingga pagi tiba. Ninoy kemudian dibebaskan.

Dilansir dari Detikcom, anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Falah, Iskandar, memberikan penjelasan soal peristiwa ini. Iskandar mengatakan jemaah dan pengurus masjid menyelamatkan Ninoy ketika tahu ada pemukulan.

“Secara langsung saya tidak melihat. Kondisi beliau (Ninoy) ada di depan sini (di depan masjid), dipukuli massa. Kita tidak tahu apa penyebabnya tiba-tiba ada pemukulan. Kami dari jemaah masjid dan sekaligus pengurus DKM untuk menyelamatkan beliau kita masukan ke dalam pintu yang terbuka separuh,” kata Iskandar saat ditemui di Masjid Al-Falah, Jalan Pejompongan Dalam, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).

Sejauh ini diketahui kalau ada dua pelaku penculikan dan penganiayaan Ninoy Karundeng telah ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka, RF dan S, saat ini ditahan di Polda Metro Jaya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img