Nitizen Ini Tantang Prabowo-Sandiaga Ngaji, Jika Kalah Siap Jalan Kaki Jakarta – Jogja

SULSELEKSPRES.COM – Pelabelan gelar ulama terhadap Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahidembuat sejumlah nitizen dimedia sosial.

Salahsatunya nitizen bernama Yusuf Muhammad (@yusuf_dumdum). Yusuf bahkan mengeluarkan tantangan terhadap Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto untuk tea ngaji dan menghafal Al-Quraan.

Baca: Soal Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, Romi Tuding Kubu Prabowo-Sandi Anti Nasionalisme

Dirinya mengaku siap jalan kaki dari Jakarta ke Jogja jika kemudian Prabowo dan Sandi lebih baik dalam menghafal dan membaca Al-Quraan.

Ingin tes ngaji & hafalan Qur’an sama @sandiuno, ‘ulama’ baru versi PKS & Ijtima Ulama II. Skalian jg sama om @prabowo. Klo mereka lbh hafal & bener bacaannya mk aku siap jln kaki Jakarta-Jogja. Serius! Yg bisa fasilitasi, aku siapkan hadiah mobil,” tulisnya pada 17 September 2018, lalu.

Baca: Relawan Panen Padi Prabowo-Sandi Ingin Saingi Sahabat Rakyat Jokowi-Ma’ruf

Tantangan ini kemudian menjadi viral di media sosial. Postingan Yusuf Muhammad ini hingga 19 September pukul 22.00 WITA telah di retwet sedikitnya 2.405 pemgguna media sosial lain. Mendapat like 2.164, serta telah mendapat respon komentar sebanyak 1.472.

Akun twitter Yusuf sendiri saat ini memiliki 15 ribu pengikut.

Baca: Deklarasi 2019 Ganti Presiden, Ali Mochtar Ngabalin: Makan Itu Kau Punya Hastag

Label Ulama Sandiaga dari PKS

Dilansir dari detikcom, status religius Sandiaga Uno meningkat menjadi ulama setelah sebelumnya dilabeli sebagai santri. Pemberian label ulama ini memicu pro dan kontra.

Adalah Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang meyakini Sandiaga berada di level ulama. Dalam Alquran, istilah ulama disebutkan dalam Surat As-Syura dan Surat Al-Fatir.

Baca: Tim Koalisi Partai Jokowi-Maruf di Makassar Hanya Diisi Sekertaris, Kemana Ketua Partai?

“Kedua-duanya justru ulama itu tidak terkait dengan keahlian ilmu agama Islam. Satu tentang ilmu sejarah, yaitu dalam Surah Asy-Syura dan Surah Fatir itu justru science, scientist,” kata Hidayat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/9).

Dengan mengacu pada dua surat itu, menurut Hidayat, bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, juga seorang ulama. Keulamaan itu ditunjukkan Sandiaga dalam perilakunya.

“Menurut saya sih Pak Sandi itu ya ulama, dari kacamata tadi. Perilakunya, ya perilaku yang juga sangat ulama, beliau melaksanakan ajaran agama, beliau puasa Senin-Kamis, salat duha, salat malam, silaturahim, menghormati orang-orang yang tua, menghormati semuanya, berakhlak yang baik, berbisnis yang baik, itu juga satu pendekatan yang sangat ulama. Bahwa kemudian beliau tidak bertitel ‘KH’ karena memang beliau tidak belajar di komunitas tradisional keulamaan,” tutur Hidayat.

(*)