MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Di Sulawesi Selatan dua masalah masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah, diantaranya buta aksara dan permasalahan gizi buruk.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengungkapkan, sesuai data terakhir Sulawesi Selatan berada diurutan kelima di Indonesia terkait permasalahan tersebut. Olehnya itu, dia mendorong PKK dapat berperan aktif dalam menekan persoalan tersebut.
BACA: TP PKK Sulsel Sarankan REI Bangun Taman Anak Setiap Rumah
“Kita berharap dengan peranan PKK bisa melakukan langkah-langkah, agar permasalahan kita ini bisa ditekan,” kata Nurdin Abdullah saat membuka kegiatan PKK di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Sabtu (1/12/2018).
Selain buta aksara dan gizi buruk, tingkat faksin di masyarakat semakin rendah. Nurdin Abdullah berharap, melalui momentum Rapat Kerja Organisasi (Rakor) TP-PKK bisa menghasilkan solusi dengan bekerjasama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota.
BACA: Nurdin Abdullah Dorong Percepatan Pencapaian Imunisasi MR
“Masalah gizi buruk, faksin di Sulsel rendah, terutama faksin MR,” kata mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Prof Nurdin Abdullah juga menyinggung terkait dengan persoalan pernikahan dini yang marak terjadi di Sulsel.
“Soal nikah dini, saya kira memang harus kita akui bahwa ini sangat berbahaya terhadap generasi kita,” pungkasnya.