PDAM Upayakan Perbaikan Instalasi Pipa Bocor Akibat Digilas Alat Berat

Dirut PDAM Tana Toraja, Frans Mangguali pantau langsung perbaikan pipa bocor oleh PT. Entolu di Jl. Pongtiku, Kelurahan Pantan, Kec. Makale, Tana Toraja.

TANA TORAJA, SULSELEKSPRES.COM – Instalasi pipa PDAM Tana Toraja yang sempat bocor akibat digilas oleh alat berat milik Perusahaan BUMN, PT Nindya Karya, saat melakukan pengaspalan di Jalan Poros Makale –Rantepao kembali mengalami kebocoran setelah dilakukan perbaikan.

Pipa induk ini berada tepat di depan Kantor Bupati Tana Toraja. Jalan Pongtiku, Kelurahan Pantan, KEC. Makale, Kabupaten Tana Toraja.

Dirut PDAM Tana Toraja, Frans Mangguali, turun langsung kelokasi memantau perbaikan Pipa tersebut mengatakan, kalau pipa yang bocor ini sempat diperbaiki oleh pihak PT. Entolu selaku kontraktor pelaksana pemasangan pipa PDAM Tana Toraja namun kembali mengalami kebocoran.

“Sebenarnya pipa ini sudah pernah diperbaiki oleh pihak kontraktor pelaksana pemasangan instalasi perpipaan, sekitar seminggu yang lalu, namun kembali mengalami kebocoran sehingga kami dari pihak PDAM memanggil kembali kontraktornya untuk memperbaiki ulang pipa tersebut,”ungkap Dirut PDAM TanaToraja, Frans Mangguali saat ditemui di lokasi pipa bocor, Jumat (01/12/2017).

Lanjut Frans Mangguali, sebenarnya pihak yang paling bertanggung jawab dalam perbaikan pipa ini adalah pihak PT.Nindya Karya, karena alat mereka yang mengakibatkan kebocoran tersebut, namun PT. Antolu, selaku kontraktor pelaksana pemasangan jaringan pipa PDAM menawarkan untuk perbaikan karena menurut mereka itu masih dalam tanggung jawabnya.

“Harusnya pihak PT. Nindya Karya yang memperbaiki kerusakan ini. Namun, karena pihak kontraktor pelaksana pemasangan instalasi perpipaan ini menawarkan diri untuk melakukan perabaikan maka kmi dengan senang hati mempersilahkan mereka. Diupayakan hari ini selesai karena jalan poros ini akan dilakukan pengaspalan.” Kata Frans Mangguali

Sekedar diketahui, pipa induk yang memiliki ukuran 8 inchi dengan model pipa 200 HDVE, ini mengalami kerusakan sejak,Jumat 24 November 2017 lalu, yang mengakibatkan ribuan warga Tana Toraja mengalami krisis air minum bersih.