32 C
Makassar
Thursday, April 24, 2025
HomeHeadlinePemerintah Putus Kontrak PT Karaga dari Proyek IPAL Losari

Pemerintah Putus Kontrak PT Karaga dari Proyek IPAL Losari

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pemerintah memutus kontrak kerja PT Karaga Indonusa Pratama karena tidak mampu menyelesaikan paket yang menjadi tugasnya dalam proyek nasional IPAL Losari.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sanitasi Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Sulawesi Selatan, Setia mengungkapkan, saat ini sedang proses pemutusan kontrak terhadap PT Karaga karena tidak mampu menyelesaikan paket proyek IPAL Losari hingga batas waktu yaitu Desember 2022.

“PT Karaga saat ini sedang proses pemutusan kontrak,” katanya kepada Sulselekspres.com, saat dihubungi via phonselnya, Jumat (6/1/2022).

Terkait diputusnya kontrak dengan PT Karaga yang tak mampu menyelesaikan tanggung jawabnya hingga batas waktu, paket yang pernah dikerjakan dan tidak selesai sangat merugikan warga, baik pengguna jalan maupun warga yang tinggal di lokasi proyek.

Seperti di Jl Gagak hingga perempatan Jl Cendrawasih, ada empat bekas lubang galian hanya ditimbun pasir batu (sirtu) sehingga warga menjadikan tengah jalanan sebagai tempat parkir mobil. Akibatnya mobil yang akan lewat harus berhati hati karena jalanan menyempit.

Demikian juga di Jl. Cendrawasih II ditutup dan hanya dibuka kurang 1 meter sehingga mobil dan motor tidak bisa lewat, hanya pejalan kaki. Ironisnya di jalan tersebut ada Kantor Kelurahan Pannambungang. Akibatnya warga yang ada urusan di kelurahan harus berputar jauh untuk sampai.

Jarak Kantor Kelurahan Pannambungan dengan Jl. Rajawali sekira 80 meter. Tapi karena jalan ditutup warga harus berputar sejauh hampir 1 km.

Lurah Pannambungang, Jufri Bakri, yang ditemui Sulselekspres.com di kantornya, mengungkapkan kekesalannya. “Janjinya proyek ini selesai dalam waktu dua bulan tapi hingga saat ini belum selesai padahal sudah jalan empat bulan,” tukasnya.

Nampak lubang di ujung Jalan Cendrawasih II masih menganga/Thamrin

“Bahkan ada yang bilang saya menghalangi proyek. Saya tidak pernah menghalangi tapi minta kalau mau gali lubang selesaikan dulu baru buka lubang baru supaya warga saya tidak terganggu,” tambah Jufri.

Menurut informasi warga Jl Cendrawasih II sejak adanya proyek tersebut, tidak kurang 10 mobil yang meletus bannya karena tertusuk besi pembatas galian yang sudah dipotong dengan las. “Kalau air naik besi itu tidak kelihatan jadi kalau ada mobil lewat bannya injak besi meletus bannya,” terangnya.

Dari pantauan Sulselekspres.com, di Jl Cendrawasih II, PT Karaga mengerjakan tiga titik lubang. Dua lubang sudah ditimbun sirtu tapi besi pembatasnya berupa plat baja selebar sekira 30-40 cm masih menonjol lebih 25 cm dari permukaan tanah. Sementara satu lubang masih ditutup papan sekaligus menutup Jl Cendrawasih II. Lubang ini masih menganga karena belum ditimbun.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img