MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam mendukung program pembangunan infrastruktur dilengkapi elskavator amfibi.
Hal ini diutarakan Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman saat Rapat Kerja (Raker) mengawali pelaksanaan APBD Sulsel tahun 2019, di Hotel Claro, Rabu (2/1/2019).
BACA: Wagub Sulsel Instruksikan Pendataan Berkala Randis Pemprov
“Tadi, Pak Wagub menyinggung soal ekskavator amfibi, tahun ini kita membeli atas perintah beliau untuk mengadakan satu ekskavator amfibi dan dua excavator non-amfibi,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Sulsel (DSDA-CKTR) Sulsel, Andi Darmawan Bintang.
Kedua alat berat tersebut, kata dia bakal digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur.
BACA: Pemprov Sulsel Ingin Miliki Bus Sekelas Trans Jakarta
Namun khusus ekskavator amfibi, kata Darmawan memiliki keunikan dan berbeda dari biasanya.
Kata Darmawan, ekskavator jenis ini dapat digunakan untuk mengeruk terutama pada saat sedimentasi yang ada pada sungai maupun danau dan tampungan bendung.
“Jadi yang kemarin sudah dicoba dan sudah bisa dimanfaatkan, satunya juga ada kita adakan dan ada di Barru untuk ikut menanggulangi bencana di sana, sudah ada di sana namanya ekskavator PC200 alat berat juga tetapi bukan amfibi,” sebutnya.
Rencananya, alat berat ini, akan digunakan Pemprov Sulsel, namun bila ada pengajuan pemakaian dari pemerintah kabupaten/kota, juga dibolehkan.
Tetapi untuk bahan bakar dan operator disewa atau disiapkan oleh peminjam.
“Jadi kalau dia (operator) dibutuhkan langsung dipanggil, kalau tidak diistirahat. Sebenarnya pegawai kita sih, hanya dia jadi operator juga. Tetapi non-PNS kita harus membayar pada saat dia butuh, bukan hanya digaji sebagai operator tetapi pada saat dibutuhkan,” kayanya.
Saat ini, ekskavator PC 200 berada di Barru sedangkan ekskavator amfibi sudah ada di Bendungan Sanrego Bone.
“Anggarannya untuk excavator amfibi Rp6 miliar dan PC200 sekitar Rp1,8 miliar,” Darmawan memungkas.
