25 C
Makassar
Sunday, December 15, 2024
HomeNasionalPeringati HUT Ke-34, LPDS Diskusi Terkait Pergulatan Perempuan di Parlemen

Peringati HUT Ke-34, LPDS Diskusi Terkait Pergulatan Perempuan di Parlemen

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Dalam rangka meperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Tahun, Lembaga Pendidikan dr. Soetomo (LPDS) menggelar kegiatan webinar membahas tentang Pergulatan Perempuan Menuju Parlemen, pada Sabtu (23/7/2022).

Diskusi yang dipandu oleh wartawan senior Lahyanto Nadie itu, bertema Meningkatkan Kuota Suara Perempuan di Parlemen.

Ketua LPDS dalam sambutannya mengatakan bahwa tema webinar dalam peringatan HUT LPDS ke-34 dengan Meningkatkan Kuota Suara Perempuan di Parlemen sangatlah bagus.

“Meningkatkan kuota perempuan, ini titik krusial bagi peningkatan suara perempuan di parlemen Indonesia,”ujarnya.

Dalam kegiatan yang sama Asisten Deputi Pengarustamaan Gender bidang Politik dan Hukum KPPPA yang mewakil Menteri I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai salah satu Negara Demokrasi Besar di Dunia, sudah sepatutnya meberikan ruang partisipasi dan representasi politik kepada perempuan.

Pasalnya, sistem politik demokrasi menuntut kehadiran sistem perwakilan yang inklusif, dimana lembaga perwakilan yang dipilih lewat pemilu diisi oleh wakil-wakil yang mencerminkan masyarakat yang diwakilinya, salah satunya dari segi gender.

Nah, sebenarnya berbagai indeks kesetaraan gender menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun seperti misalnya IPM, tapi IPM perempuan juga tertinggal dari IPM laki-laki,”terangnya.

Selain itu kata dia, Indeks pembangunan gender itu menjadi persoalan karena persoalan di politik dan ekonomi (pendapatan), juga indeks pemberdayaan perempuan hampir di semua sektor pembangunan perempuan tertinggal saat ini.

“Namun perjuangan menuju kesetaraan gender masih jauh dari kata selesai,”tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komite III DPD RI/MPR RI, Sylviana Murni menceritakan kisahnya dalam lika liku perempuan menjadi Ketua Komite III DPD RI.

Perempuan kelahiran Jakarta, 11 Oktober 1958 tersebut mengatakan bahwa wanita karier tak harus melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga dan tidak mengabaikan keluarga.

“Mohon maaf, banyak oknum-oknum perempuan karier suka merasa dirinya besar dan sukses padahal belum apa-apa dibandingkan ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan mulia. Terkadang kita merasa nomor 1 sehingga melupakan kodrat kita sebagai seorang ibu, saya tidak mau seperti itu,”ujarnya.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img