MAKASSAR – Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Idrus Marham, menegaskan bahwa pertarungan di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2018 mendatang ini “Jangan anggap lawan sebagai musuh” karena yang memilih Gubernur bukan lawan, melainkan masyarakat Sulsel.
Menurut Idrus, kemenangan sebagai Gubernur bukan pada siapa yang kita lawan, namun kemenagan tersebut ada pada masyarakat sebab masyarakat akan melihat ide serta program dan kerja nyata yang harus dilakukan oleh bakal calon (Balon).
“Kemenangan kita ada pada rakyat, bukan pada bakal calon, siapa pun itu, intinya adalah ide program dan kerja nyata yang harus kita lalukan di masyarakat,” kata mantan Anggota MPR-RI itu.
Sebab kata Alumni UGM itu, semakin kita menyebarkan fitnah-fitnah kepada masyarakat, maka akan semakin banyak masyarakat menilai bahawa hal tersebut bisa menjadi sebagai kelemahan bagi politik kita di Sulsel.
Lebih lanjut, terkait koalisi di Pilgub Sulsel kata Idrus, untuk memimpin sebuah daerah yang majemuk perlu adanya kebersamaan, untuk memimpin bersama tidak beleh memimpin sendiri. Sebab kita tetap akan melakukan komunikasi politik dengan seluru elemen karna komunikasi itu tidak boleh terputus.
“Perbedaan pandangan politik itu hal yang biasa. Jangan seakan-akan kita bukan sebagai satu warga Negara. Perbedaan sikap dan pandangan politik itu biasa. Tapi jangan sampai perbedaan sikap politik menjadi penghalang sesama anak daerah (Sulsel),” tambah mantan Ketua Umum KNPI Periode 2002-2005 itu.
Sebab posisi Gubernur adalah amanah yang suci harus kita capai dengan cara yang suci juga. “Makanya kita harus melalui dengan cara-cara yang bermartabat. Jangan sampai dengan cara yang jelek atau kampanye hitam. Harus dengan cara yang mulia dan bermartabat. Anggap semua yang maju sebagai calon Gubernur sebagai sahabat, jangan anggap sebagai musuh. Bagaimana mau memajukan Sulsel kalau dengan cara memfitnah,” tutup mantan wakil pemuda Dunia pada 2005 ini.