MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Demokrat dan Hanura menjadi dua partai terakhir yang sejauh ini belum menentukan sikap politik di Pilgub Sulsel.
Padahal, sikap politik dua partai ini diketahui akan sangat mempengaruhi konstalasi politik dimomentum lima tahunan ini. Terlebih karena Demokrat adalah peraih suara terbanyak kedua pada pemilu lalu dengan perolehan 11 kursi di DPRD Sulsel. Sementara Hanura memiliki 6 kursi.
Belakangan berkembang wacana politik kalau dua partai ini tengah membangun komunikasi intens untuk membuat poros baru. 11 kursi Demokrat dan 6 kursi Hanura diketahui bisa mencukupkan 1 tiket mengusung pasangan calon lantaran syarat koalisi hanya mensyaratkan minimal 17 kursi.
Nama Rivai Ras belakangan disebut-sebut menguat untuk direkomendasikan Demokrat, berpasangan dengan Ketua Hanura Sulsel Ilhamsyah Mattalatta.
“Bisa saja terjadi di pilgub (Paket Rivai-Ilhamsyah). Tetapi ini masih dinamis, masih memungkinkan berubah,” kata Juru Bica Rivai, Achmad Shabir Rabu (10/10/2017).
Demokrat dan Hanura jika membentuk poros baru dipastikan akan membuat pasangan Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika tak bisa maju lantaran tak mencukupkan partai koalisi pengusung.
Begitupun dengan paket Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar juga dipastikan hanya bisa ikut bertarung lewat jalur perseorangan. Ini dengan asumsi partai-partai politik lain tidak mengubah sikap politiknya saat ini.
Seperti diberitakan, partai politik lain diluar Demokrat dan Hanura sudah menentukan sikap.
Partai Golkar (18 kursi), NasDem (7) dan PKPI (1) berkoalisi mengusung pasangan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz). Sedangkan Partai Gerindra (11), PKS (6), PAN (9) dan PDIP (5) berkoalisi mengusung padangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS).
Adapun PBB (1) dan PKB (3) berkoalisi mengusung, Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika Ilham. Sementara pasangan IYL-Cakka baru mengantongi dukungan PPP dengan 6 kursinya. Dua figur terakhir sejauh ini belum mencukupkan 17 kursi sebagai syarat maju lewat tiket partai politik.