BONE,SULSELEKSPRES.COM – Dalam rangka mewujudkan peningkatan ketahanan pangan yang terus digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Termasuk dengan menghadirkan infrastruktur pendukung seperti bendungan dan embung yang layak dibutuhkan di bidang pertanian.
Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan menebar benih ikan untuk memanfaatkan embung desa. Benih ikan nila yang ditebar di lokasi tersebut sebanyak 15.000 ekor ikan Nila.
Hal itu dilakukan oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman usai peresmian bendung dan Embung Lalengrie, bertempat di Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja, Sabtu, (4/12/2021).
Dijelaskan, Andi Sudirman, secara teknis, kolam reservoir (embung Lalengrie) dengan panjang 50 meter, lebar 50 meter, tinggi 2 meter dengan volume tampungan 400 m3. Dengan kapasitas pompa jenis pompa yang dipasang, tipe submersible pump dengan kapasitas 2 x 40 liter/detik (1.800 m3/hari).
Power solar cell (pembangkit listrik tenaga surya) yang disediakan untuk menjalankan pompa sebesar 105.600 watt peak (WP). Terdiri dari 320 buah solar cell. Setiap solar cell memiliki 330 WP. Embung ini potensil mengaliri sawah seluas 300 hektare.
Hadirnya solar cell di embung desa merupakan langkah baik yang dapat dilanjutkan.
“Bagus ini hadir di daerah lain. Ini bisa juga diperbanyak di sepanjang aliran Sungai Saddang, di sungai Walanae dan ini menjadi contoh. Karena ini pembangkit listrik tenaga surya yang baik,” jelas Plt Gubernur Sulsel.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Bosowasi, Abdul Azis Said mengungkapkan selain berfungsi untuk pengairan sawah, embung ini dapat digunakan untuk pembenihan ikan dan juga tempat rekreasi.
“Kolam reservoirnya sudah ada, tentunya juga agar nanti bisa jadi tempat pariwisata untuk memancing ikan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Plt Gubernur Sulsel, A Sudirman Sulaiman mengaku bersyukur atas dibangunnya bendung ini.
“Alhamdulillah telah meresmikan Bendung Dan embung Lalengrie terletak di Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone, Bendungan ini hadir dari permintaan masyarakat. Pembangunannya dibagi dalam dua tahapan pengerjaan. Untuk areal potensial Bendung akan mengairi 1.100 hektar sedangkan embung tenaga Surya dengan jangkauan potensial 300 Hektar,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andi Sudirman menambahkan Bendung Lalengrie memiliki tinggi mercu 6,75 meter, lebar 18 m, 2 pintu penguras, 2 pintu intake, panjang kolam olak 13,5 m, volume tampung 3.523,73 m3. Sedangkan Lalengrie 2 untuk kolam reservoir dengan panjang 50 m, lebar 50 m, tinggi 2 m, volume tampung 400 m3. Jenis pompa terpasang 2 X 40 liter/detik (1.800 m3/hari).
“Bendung Lalengrie dibangun tujuannya untuk meningkatkan indeks produksi dari petani. Demikian juga embung Lalenrie sebagai system irigasi dengan memanfaatkan teknologi energi terbarukan pompa tenaga surya,” tambahnya.
Usai peresmian juga berdialog dengan warga sekitar termasuk mendengarkan aspirasi warga serta pemerintah setempat.
“Kami berharap fasilitas ini untuk dipakai dengan baik, dipelihara, semua menjaga dan tertib dari penggunaanya. ‘Sipammase-mase ki, Sipakatau,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bone, H Ambo Dalle megungkapkan hadirnya infrastruktur bendung dan embung sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bone.
“Dan yang paling bersyukur hari ini adalah kabupaten Bone, karena bangunan yang tidak pernah dimimpikan hadir di tengah-tengah kita karena perjuangan dari Bapak Gubernur Sulsel,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Bone dua periode ini menyebutkan, Andi Sudirman mengakomodir dinamika yang hadir di masyarakat. Selain membangun bendung juga membangun embung.
“Alhamdulillah, semua bisa diakomodir. Oleh karena itu saya mewakili pemerintah dan masyarakat Bone menyampaikan terima kasih atas kerja keras ini. Sehingga ini bisa dihadirkan di Bone,” sebutnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Sulsel, Astina Abbas juga mengatakan selain bendung dan embun utama juga telah dibangun 13.800 meter saluran induk dengan rencana pengembangan saluran sepanjang 28.300 meter.
“Atas izin dan petunjuk Bapak Plt Gubernur pembangunan jaringan sepanjang 14.500 meter yang tersisa akan dianggarkan tahun 2022 dengan alokasi Rp 6 miliar,” katanya