SULSELEKSPRES.COM – Mengurus anak bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang tua. Terutama menangani masalah anak yang berperilaku kurang terpuji.
Sebut saja anak- anak yang memilih menjadi begal atau kasus- kasus lain. Hal ini menurut psikolog asal Universitas Negeri Makassar (UNM) Widyastuti, kenakalan pada anak sebenarnya berhubungan dengan lingkunga terdekatnya terutama orang tua.
Dalam Workshop Liputan Mendalam Seputar Isu Anak yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan Kosulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar, Widya- sapaan akrab Widyastuti anak- anak selalu mencari hal yang bisa membuat mereka diperhatikan.
lanjut dia, jika anak berbuat nakal atau hal- hal yang dilarang, maka dimarahi bukanlah sebuah hukuman, justru mereka menganggapnya sebagai sebuah hadiah. Mereka menganggap
Kalau anak- anak nakal, dimarahi adalah hadiah, karena yang saya buat baik, orang tua tidak memperhatikan.
“Anak- anak punya kekuatan. Jika merasa kurang perhatian, maka dia bisa menghancurkan nama baik orang tuanya,” ujar dia.
Sehingga demikian, dia mengimbau kepada orang tua, agar tidak mengabaikan perhatian pada anak, terutama yang beranjang remaja. Bagaimanapun, pelukan dari orang tua dapat menjadi sebuah obat yang menenangkan bagi anak.
“Anak- anak dalam bercerita, dia butuh orang yang bisa dipercaya. Jika demikian, mereka akan bercerita dengan baik dalam masalah yang sedang dihadapi,” ujar Widya.