RMS Dukung NH-Aziz, Akademisi: Ini Strategi Jitu dan Seksi

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dan sekaligus Pengamat komunikiasi politik, Dr Iqbal Sultan.(Int)

MAKASSAR – Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin (Unhas) dan sekaligus Pengamat komunikiasi politik, Dr. M. Iqbal Sultan mengatakan, bergabungnya Nasdem dalam koalisi Golkar di Pilgub Sulsel, akan menjadi strategi sangat jitu bagi pasangan nasionalis-religius tersebut.

Dengan bergabungnya Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel, H Rusdi Masse dengan pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Nurdin Halid-Azis Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) di Pemilihan Gubernur Sulsel 2018 mendatang akan menambah kekuatan politik NH-Aziz.

“Sedangkan RMS semua orang sulit menduga, tiba-tiba terorbit cepat karena pimpin Nasdem Sulsel. Nasdem saat ini di Sulsel luar biasa, dan kecenderungan memilih RMS sebagai ketua tim NH-Aziz adalah strategi jitu di tengah situasi politik yang genit dan seksi saat ini,”ujar Iqbal melalui rilisnya kepada sulselekspres.com, Kamis (7/9).

Bahkan, kolaborasi antara NH dan RMS akan menjadi sebuah kekuatan besar yang bisa berujung pada kemenangan Golkar Nasdem di Pilgub Sulsel. Betapa tidak, NH adalah politisi senior dengan jaringan yang luas.

Yang fenomenal kata Iqbal, NH mengingkan RMS dan NasDem, karena pembuktian pilkada Takalar. Saat itu, RMS bersama NasDem mampu menumbangkan incumbent Burhanuddin-Nojeng. Koalisi besar Golkar cs tumbang dengan koalisi “kecil” NasDem-PKS.

Satu hal, ketika NH mampu bekerja sama dengan RMS, maka keuntungan besar akan berefek pada NH-Aziz. Karena karakter basis massa kedua tokoh ini plus Aziz Qahhar Mudzakkar itu berbeda. “Sehingga bergabungnya RMS dan Nasdem tentu nilai plus bagi NH-Aziz,”terang Iqbal.

Dengan kondisi demikian, NH-Aziz semakin banyak memiliki penampung yang berbeda dan banyak. Sehingga endorser (pendukung) NH-Aziz bertambah.

“Dulu waktu RMS belum ke NH, tentu pendukung RMS tak melirik NH. Tapi sekarang pasti sesuai keinginan RMS karena RMS itu tokoh dan berpengaruh,”terangnya.

Terus terang, saya sendiri tidak pernah memprediksi kalau Nasdem akan gabung denga Golkar. Tapi inilah politik,”tambahnya.