SULSELEKSPRES.COM – Nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan menjadi dua figur paling diunggulkan survei untuk Pilpres 2024 mendatang.
Anies dipersepsikan oleh beberapa lembaga riset sebagai penantang terkuat Prabowo Subianto. Namun bagi pengamat politik, Rocky Gerung, elektabilitas Prabowo masih perlu diuji dan dia meyakini greeat dari Prabowo akan mengalami penurunan.
“Prabowo mungkin harus diucapkan lebih dahulu karena partainya besar. Padahal belum diuji nanti di Pilkada selama 2020. Seberapa besar penurunan greeatnya tuh, saya kira turun,” kata Rocky seperti dilihat Sulselekspres dalam tayangan Youtube Rocky Gerung Official, (4/3/2020).
Menurut Rocky, tingginya elektabilitas Prabowo saat ini bisa saja karena sorotan kamera. Namun hal itu tak akan membantu jika saja hasil Pilkada 2020 Gerindra tak cukup kuat.
“Juga Prabowo bisa saja naik karena sorotan kamera tapi begitu partainya drop orang akan berfikir ulang kan. Tidak cukup suara untuk angkat Prabowo,” katanya.
Munculnya nama Anies dan Prabowo yang dihadap-hadapkan bagi Rocky adalah upaya mendelegitimasi Anies Baswedan. “Sekali lagi itu upaya mendelegitimasi Anies tuh,” ujar mantan dosen UI tersebut.
“Ada semacam orkestrasi survei satu suara, Anies melemah prabowo menguat. Tidak ada gunanya sebagai informasi politik, saya tidak anggap itu sebagai sesuatu yang dilakukan dengan metedologi tepat,” tambahnya.
Rocky dalam tayangan tersebut juga memuji Anies Baswedan. Hasil riset yang menyebut kalau elektabilitas Anies anjlok akibat banjir Jakarta dianggapnya tak akan banyak membawa pengaruh.
“Anies sudah ada di top of mind pemilih. Dijungkir balikan tidak ada efeknya,” pungkasnya.
(*)