26 C
Makassar
Thursday, December 12, 2024
HomeHeadlineRuslan Mahmud: Jejak Anak Rantau Jadi Pejuang Aspirasi

Ruslan Mahmud: Jejak Anak Rantau Jadi Pejuang Aspirasi

PenulisHatim
- Advertisement -

Ruslan Mahmud  juga tak berhenti melangkahkan kakinya hanya sampai pada kursi empuk sang direktur, hingga pada akhirnya pelabuhan menjadi tujuan selanjutnya untuk memproseskan diri sebagai pengusaha Ekspedisi.

“Saya sangat mensyukuri profesi saya sebagai bankir saat itu, namun suatu ketika saya mengantar istri saya ke kantornya di kawasan pelabuhan SoekarnoHatta Makassar. ketika melewati terminal peti kemas, tiba-tiba saya berpikir betapa kesibukan kegiatan pelabuhan tidak pernah jeda. Pagi, siang, malam dan kembali ke pagi, aktifitas di pelabuhan tidak pernah berhenti. Saya berfikir, andaikan saya membuka perusahaan terkait dengan jasa kepelabuhanan, masa saya tidak bisa mendapatkan share nol koma sekian persen dari total omzet yang berputar di pelabuhan setiap harinya, “terang Ruslan.

Perhitungan demi perhitungan pun dilakukan Ruslan sebelum mengambil langkah selanjutnya dalam mewujudkan apa yang sudah ada didalam kepalanya.

“Pada awalnya Saya mencoba mengamati mutasi rekening semua nasabah saya yang bergerak di bidang jasa terkait pelabuhan, semuanya bagus. Dari situlah saya mengambil keputusan untuk membangun perusahaan dan saya beri nama PT Mega Nusantara Raya yang kami singkat PT MENARA,”terangnya

Menurutnya,Perusahaan yang ia rintis bergerak di bidang jasa pengiriman mobil, alat berat, dan motor dari Jakarta ke seluruh wilayah Indonesia timur. Perusahaan ini, selain melayani pengiriman kendaraan melalui laut juga melayani pengiriman kendaraan antar ibu Kota Provinsi di Sulawesi melalui darat.

“Mobil kami kirim menggunakan mobil truk besar yang kami namakan car carrier, truk ini mampu mengangkut mobil sebanyak lima unit sekali jalan. Demikian juga truk pengangkut sepeda motor, kapasitas angkut bervariasi ada yang kapasitas 30, 40, 45, dan 72 unit sekali jalan. Alat berat kami angkut menggunakan trailler,”ungkapnya.

Merasakan pengalaman hidup yang amat pahit di tanah rantau, ternyata membuat Ruslan Mahmud tak ingin orang lain merasakan hal yang sama dengannya. Maka dari itu ia mulai membuka lapangan kerja bagi mereka yang ingin mencari nafkah.

“Karyawan kantor untuk Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Kendari 23 orang. Sedangkan sopir truk dan mobil operasional sekitar 40 orang,” ucapnya.

 

Ruslan Mahmud Sosok Patron

spot_img
spot_img

Headline

spot_img