MAKASSAR – Selebrasi buka jersey ala Pavel Purishkin usai mencetak gol perdananya saat dijamu Arema FC, di pekan 22 Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu 30 Agustus 2017 lalu menuai kecaman.
Pavel dianggap ceroboh dengan gaya selebrasi demikian yang membuatnya diganjar kartu kuning oleh wasit. Padahal kartu kuning untuk Pavel ini dinilai seharusnya bisa dihindari dengan mengontrol diri agar tidak melakukan selebrasi berlebihan demikian.
Selebrasi dengan membuka jersey memang tidak dibolehkan dalam dunia sepakbola. Meski demikian, acap kali para pemain masih melakukan hal ini sebagai bentuk eforia kebahagiannya.
Bukan hanya Pavel, pemain kelas dunia seperti, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, hingga Balotelli juga sering kali tetap masih melakukan hal serupa.
Di laga semifinal Italia vs Jerman, Mario “Super” Balotelli dikartukuning wasit gara-gara mencopot kaosnya usai merayakan gol keduanya di menit 36. Di babak kedua pelatih Claudio Cesare Prandelli buru-buru menarik keluar Balotelli, khawatir ia melakukan tindakan aneh-aneh yang berujung pada kartu kuning kedua. Jika itu terjadi ia bisa absen di partai final vs Spanyol.
Klun Raksasa Italy, AC Milan pada 2012 lalu “mengharamkan” pemainnya melakukan selebrasi dengan membuka kaos. Pemain dincam akan pemberian denda jika melakukan selebrasi membuka baju ketika mencetak gol.
Pemberian denda itu memang bukan tanpa alasan. Maklum saja, November tahun lalu salah satu pemain andalannya, Antonio Cassano mendapat kartu kuning kedua akibat aksinya lepas baju seusai mencetak gol. Beruntung, ketika itu, “I Rossoneri” mampu mengalahkan sang rival, Inter Milan 3-0.
Aksi pemain yang berujung kartu kuning akan berpengaruh langsung pada permainan tim secara keseluruhan. Sebenarnya sudah banyak pihak yang menyesalkan aturan kartu kuning untuk adegan mencopot kaos. Sebab pemain bisa kena skorsing tanpa sekali pun melakukan pelanggaran fisik terhadap lawan.
Lantas bagaimana Pavel Purishkin?. Pemain berkebangsaan Uzbekistan itu terlihat begitu sangat emosional merayakan golnya. Hal ini bisa dimaklumi lantaran gol tersebut perdana bagi Pavel sejak berseragam PSM Makassar.
Pavel seolah ingin melepas beban berat dipundaknya lewat gol perdananya tersebut. Sejak kedatangannya di Makassar, harapan besar para pecinta PSM ada dipundak Pavel. Dia seringkali diperbandingkan dengan bekas striker PSM Reinaldo Da Costa yang hengkang ke Persija Jakarta.
Semoga gol perdana dan selebrasi Pavel ini menjadi pemicu semangat PSM Makassar kembali ke puncak klasemen. Semoga.