SULSELEKSPRES.COM – Kelompok milisi di Myanmar beranggotakan minoritas muslim Rohingya menyatakan akan terus bertempur melawan pemerintah.
Serangan pada tahun lalu yang dilancarkan Tentara Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) memicu balasan dari militer Myanmar. Pembalasan itu memaksa sekitar 650 ribu warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.
ARSA menyebut mereka merupakan pihak yang menyergap truk tentara di negara bagian Rakhine, Jumat pekan lalu, yang melukai tiga orang.
Kelompok militan yang dianggap teroris oleh pemerintah Myanmar itu menyatakan, mereka bertempur untuk hak politik warga Rohingya.