Stres Berat Bisa Tingkatkan Resiko Terkena Penyakit Jantung

Ilustrasi/ INT

SULSELEKSPRES.COM – Tiap kita pernah melewati masa- masa stres atau sering mengalami masalah tersebut. Meski stres tidak selalu buruk, namun jika dibiarkan terlalu lama dapat memicu penyakit jantung.

Stres merupakan cara tubuh melindungi diri dari bahaya sehingga membuat kita tetap fokus, aktif, dan selalu waspada. Meski begitu, jangan biarkan stres terlalu lama menumpuk dalam pikiran.

Bagaimana stres dapat meningkatkan risiko penyakit jantung?

Dilansir dari hellosehat.com, pada dasarnya, stres bukanlah penyebab langsung dari penyakit jantung. Hanya saja, orang yang memiliki stres memang cenderung rentan mengalami penyakit jantung, khususnya serangan jantung atau gagal jantung. Tetapi, belum tentu juga stres akan langsung mengakibatkan penyakit jantung. Jika dibiarkan terus menumpuk dan tidak ditangani, stres berat barulah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung Anda. Lalu, apa alasannya?

1. Saat stres tekanan darah meningkat

Stres yang Anda alami akan meningkatkan tekanan darah. Jika stres diatasi, maka tekanan darah akan kembali normal dan tak berdampak apapun ke tubuh. Namun, jika stres tak kunjung hilang dan malah semakin menjadi-jadi, maka tekanan darah akan tetap tinggi.

Tekanan darah yang tinggi ini yang kemudian menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit jantung. Ketika tekanan darah tinggi, maka aliran darah tidak lancar, sehingga bisa saja menimbulkan gangguan pada kerja jantung.

Berbagai penelitian telah menyatakan bahwa tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko dari serangan jantung, gagal jantung, bahkan stroke.

2. Bikin mulut ingin selalu ngunyah, bahkan di saat kenyang

Banyak orang yang mengalami stres berkepanjangan justru menjadikan makanan sebagai pelariannya. Selain itu, terbukti juga jika stres bisa bikin nafsu makan meningkat. Hal ini terkait dengan tingginya hormon kortisol ketika stres terjadi.

BACA JUGA :  Awas..! Gantungan Baju Bisa Jadi Sumber Penyakit

Hormon ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan nafsu makan, sehingga membuatnya makan berlebihan dan tak terkendali. Makanan-makanan tersebut tentu melebihi kebutuhan tubuh dan menyebabkan tumpukan lemak semakin banyak. Nah, tumpukan lemak ini yang akan membuat seseorang terserang penyakit jantung.

Lemak dapat membuat pembuluh darah tersumbat dan akhirnya aliran darah tidak lancar. Kemudian, fungsi jantung pun terganggu.

3. Tidak ada gairah untuk melakukan aktivitas lain

Kalau sedang merasa stres, Anda pasti malas untuk melakukan kegiatan lain. Rasanya murung dan sedih saja seharian. Kondisi ini membuat Anda tidak melakukan aktivitas fisik apapun. Kalau hanya dilakukan sehari saja, tidak apa.

Tetapi, jika kondisi ini selama seminggu saja terjadi, maka selama satu minggu tersebut Anda tidak melakukan aktivitas fisik. Jangan heran kalau nanti berat badan Anda melonjak saat ditimbang. Sebab, gaya hidup sedentari atau tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali hanya akan membuat timbunan lemak tubuh semakin banyak.

Dan lagi-lagi, lemak memiliki kemampuan untuk menyumbat aliran darah Anda dan akhirnya jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.

4. Cenderung mencari pelarian dengan melakukan kebiasaan buruk

Tak hanya makanan, orang yang mengalami stres akan mencari pelarian lain yang dapat membuat dirinya nyaman, seperti halnya mengonsumsi alhokol dan merokok. Kebiasaan buruk tersebut tentu semakin meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, tak hanya risiko penyakit jantung saja.
Lalu, bagaimana mengelola stres dengan baik?

Lalu bagaimana mengatasi stres? Ada beberapa cara agar stres yang Anda alami tak berlarut-larut dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan lain, yakni:

– Istirahat dan menjauh dulu dari hal yang membuat Anda stres. Memang semua masalah harus diselesaikan, namun ada baiknya jika Anda menghindar dulu dan mencari waktu sendiri untuk memikirkan langkah selanjutnya. Ini bukan berarti Anda melarikan diri dari masalah, tetapi lebih baik memecahkan masalah dengan kepala dingin.
– Melakukan olahraga dengan rutin. Saat berolahraga, tubuh Anda mengeluarkan hormon-hormon yang dapat menurunkan kadar stres. Usahakan untuk melakukan olahraga 30 menit per hari ya.
– Cari teman untuk mengobrol. Hal ini akan membuat Anda tidak merasa sendiri. Lagi pula, saran dari teman mungkin dapat membantu masalah Anda cepat terselesaikan.