MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pejabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Sumarsono sebut, Kabupaten Toraja adalah simbol budaya milik Indonesia.
Sumarsono mengatakan, semoga dengan kebudayaan tersebut bisa semakin memberikan kemajuan dan kesejateraan bagi rakyat Toraja.
Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu, menyampaikan hal-hal yang luar biasa di Toraja. Pertama, tentang budaya Toraja, yang dapat mewakili Sulsel dalam mendukung agenda nasional dalam bidang kepariwisataan.
Kedua, nuansa persatuan dan kesatuan serta Bhinneka Tunggal Ika juha hadir di masyarakat Toraja. “Kalau mau melihat Indonesia datanglah ke Tanah Toraja,” sebutnya.
Baca:Â Soni Sumarsono: Jadwal Pelantikan Gubernur Sulsel Terpilih Kemungkinan Diundur
Palagi, keadaan tokoh agama dan tokoh lainnya nampak rukun dan kompak dalam mempertahankan keutuhan budayanya.
Ia juga mengapresiasi kinerja Bupati Tana Toraja dan Wakil Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae – Victor Datuan Batara dengan menghadirkan nuansa kerakyatan, serta tagline Tator “Jangan biarkan rakyatku bodoh, jangan biarkan rakyatku sakit, jangan biarkan rakyatku lapar,” ungkap Dirjen Otoda itu.
Bagi dirinya kalimat ‘Jangan biarkan rakyat ku lapar’ mengandung makna bagaimana gerakan berbasis agrikultur dapat merupakan gerakan aktulisasi dari program bidang ekonomi dan pertanian.
Baca:Â Soni Sumarsono Ngotot Tanah Rakyat 7 Hektare Dihibahkan Kepada Yayasan Pimpinan Wapres JK
“Sementara, untuk kalimat jangan biarkan rakyat ku bodoh dan jangan biarkan rakyat ku sakit, itu adalaah bahasa rakyat, sesunguhnya tiga hal ini lah yang dibutuhkan oleh rakyat. Jangan biarkan rakyat ku sakit melalui pelayan publik sektor kesehaatn, ketika jangan bodoh itu adalah sektor pendidikan,” jelasnya.
Apabila hal ini bisa diterjemahkan dalam tata pembangunan daerah, maka diyakini Tana Toraja akan meningkat indeks pembangunan manusianya atau kualitas hidup manusianya dan Toraja yang akan sejahtera.
Terpisah, Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanaye, agar masyarakat Tator tidak membeda-bedakan seseorang, termasuk dari jabatannya.
“Ke depan mari bersama-sama semua, tidak perlu ada penilaian, tidak ada penilian tingkat-tingkatan antara persaudaraan kita,” tambahnya lagi.
Pada kesempatan ini Sumarsono juga memperoleh gelar adat. Adapun nama gelar adatnya, To di dullu tekken untorroi lolokna sendana lalong, di turo ta’ba unnisunggi lotik-lotikna barana toding lan lili’na sulawesi selatan, ambek na tello boccoe, rannu na appa padapada. Yang memiliki Artinya Kebanggaan Sulawesi Selatan dan pelindung etnis.
Baca:Â Soal Tanah Hibah ke Al Markaz, Soni Sumarsono Serahkan ke DPRD Sulsel
Sumarsono yang hadir mengaku sangat bangga dengan Toraja, baik Kabupaten Toraja Utara maupun Tana Toraja, demikian juga dengan suasana ulang tahun yang ada.
“Ini memberikan suasana yang mengembirakan dengan suasana keIndoneisiaan yang luar biasa dari jam 10 saya tidak pernah berhenti kagum dengan buaya Toraja,saya bersyukur,” pungkasnya.
Penulis: Agus Mawan